Rutinitas
berbelanja kebutuhan pokok di sebuah supermarket yang saya lakukan
disetiap bulannya, menjadikan saya hafal letak dan susunan barang apa
saja yang dijual di supermarket tersebut terutama di area buah
buahan.Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang biasanya di area
buah buahan tersebut di penuhi dengan beragam buah impor seperti
jeruk ponkam dan buah pear dari China,apel washinton dari Amerika
Serikat,serta masih banyak lagi buah sub tropis lainnya.Kemarin
sewaktu saya berbelanja disana ada pemandangan berbeda,rak buah
buahan tersebut dipenuhi beraneka ragam buah produksi lokal seperti
pisang cavendish, alpukat, pepaya california, belimbing,
semangka,melon serta masih banyak lagi.Keadaan tersebut
mengisyaratkan bahwa buah lokal sudah berani unjuk gigi memasuki
pasar modern yang selama ini memajang buah impor sebagai andalannya.
Kondisi
tak jauh berbeda juga ditemukan di pasar tradisional serta toko buah
di pinggir jalan yang letaknya jauh dari pusat kota.Dulu buah impor
terutama jeruk pomkan dari China serta apel merah dari Amerika
gampang ditemui di penjual buah di pasar tradisional serta pedagang
buah pinggir jalan tersebut.Harga yang murah,penampilan yang
menarik,rasa yang enak serta stok yang selalu tersedia setiap hari
menjadi keunggulan dari buah impor tersebut.Berbeda dengan buah lokal
yang dari segi penampilan sudah tidak menarik,rasanya tidak seragam
serta stok yang tidak menentu ditambah lagi harganya lebih
mahal.Dapat ditebak,para konsumen tentu lebih tertarik dengan buah
impor tersebut.
Memang
terasa janggal,buah impor yang berasal dari belahan dunia lain yang
jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia sampai di sini kondisi buah
impor tersebut masih terlihat segar dan menarik. Dari informasi yang
beredar di dunia maya didapat info bahwa agar buah impor tidak
mengalami pembusukan selama dalam perjalanannya,pihak produsen buah
mengakalinya dengan melakukan pemanenan buah dalam kondisi belum
matang di pohon.Selain itu dilakukan proses pengawetan dengan
menggunakan bahan bahan kimia seperti melapisi buah dengan lapisan
lilin,bahkan ada beberapa eksportir nakal yang menyemprotkan
pestisida serta menyuntikkan cairan formalin.Dari perlakuan
tersebutlah membuat penampilan buah impor terlihat mulus dan
mengkilap sehingga terlihat sangat menggiurkan.
Cara
perlakuan buah impor yang ribet tersebut ternyata tidak dipraktekkan
untuk distribusi buah lokal.Karena jarak tempuh pengirimannya tidak
terlalu jauh,buah bisa dipanen saat sudah matang dan tidak perlu
melibatkan bahan pengawet maupun bahan kimia lainnya.Alhasil untuk
buah lokal ternyata kandungan nutrisinya lebih tinggi dibanding
dengan buah impor.Pemanenan buah sebelum matang yang dilakukan pada
buah impor akan memotong saluran nutrisi sehingga akan mempengaruhi
kandungan nutrisi dalam buah tersebut.Buah lokal harganya saat ini
juga cenderung lebih murah dibanding buah impor yang terpengaruhi
fluktuasi mata uang dollar.Bagi saya mengkonsumsi buah lokal lebih
hemat dan tentunya lebih segar.Apalagi belum lama ini tersiar kabar buah apel impor dari Negeri Paman Sam mengandung bakteri Listeria,untungnya saya dan keluarga jarang mengkonsumsi apel impor tersebut.Jadi tidak terpengaruh dengan berita tersebut.
Selain
itu,struktur tanah tempat pohon buah tersebut tumbuh juga ikut
mempengaruhi kandungan nutrisi dalam buah tersebut.Tentu saya lebih
percaya struktur tanah di Indonesia yang sudah terkenal dengan
kesuburannya dan kaya nutrisi dibanding dengan struktur tanah di
negara lainnya yang tidak saya ketahui proses pengolahannya. Masih
banyak para petani buah kita yang menggunakan pupuk kompos yang
terbukti ramah lingkungan untuk memupuk pohon pohon buahnya.Berbeda
dengan petani di luar negeri yang sudah menggunakan berbagai macam
pupuk kimia plus nutrisi buatan yang memacu pohon buah untuk selalu
menghasilkan buah terus menerus.
Re-branding
Buah Lokal
Berangkat
dari fakta bahwa negara kita merupakan salah satu penghasil
buah-buahan terbesar di dunia, namun ironisnya ternyata konsumsi buah
masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Informasi dari Departemen
Pertanian tahun 2010 menyebutkan konsumsi buah masyarakat Indonesia
masih kecil dibandingkan dengan konsumsi yang dianjurkan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Masyarakat Indonesia rata-rata hanya
mengonsumsi buah sebesar 32 kg per kapita per tahun, sedangkan
anjuran WHO sebesar 65 kg per kapita per tahun. Minimnya konsumsi
buah masyarakat Indonesia tersebut dapat menyebabkan terkena penyakit
degeneratif, seperti penuaan dini, kanker, obesitas, hipertensi,
jantung, dan osteopororsis.
Selain
konsumsi yang rendah, diperparah dengan masih sedikitnya buah buahan
asli Indonesia yang diolah secara modern sehingga menghasilkan brand
yang berdaya saing tinggi.Kebanyakan tanaman buah masih dibudidayakan
secara tradisional dengan memanfaatkan pekarangan rumah.Dengan
pemeliharaan yang asal asalan,kualitas buahnya pun tidak bisa
diharapkan seragam dan bermutu tinggi.Hanya sekedar cocok untuk
konsumsi sendiri seperti yang selama ini saya lakukan.
Terkait
dengan kualitas buah lokal yang kalah bersaing dengan buah impor,di
Indonesia terdapat sebuah perusahaan yang awalnya fokus ekspor buah
buahan berkembang menjadi perusahaan produsen buah lokal yang
bonafid.Bermula dari keprihatinan terus merosotnya daya saing buah
lokal serta membanjirnya buah impor,SUNPRIDE
hadir membawa misi menjadikan buah lokal sebagai tuan rumah di negeri
sendiri.Kebun buahnya yang dipusatkan di Provinsi Lampung dengan luas
area mencapai 3500 hektare telah berhasil memproduksi buah lokal yang
bermutu tinggi dengan kualitas yang diakui pasar internasional.
Diantara
produk SUNPRIDE
yang telah mengangkat pamor buah lokal adalah buah nanas honi, jeruk,
semangka,pisang (pisang mas,pisang ambon,pisang barangan,pisang
tanduk,pisang raja bulu serta pisang kepok),pepaya,guava crystal yang
lagi ngetrend saat ini dan masih banyak lagi.Dengan menerapkan
standard
operating procedure
yang ketat sejak dari pembibitan, penanaman, pemanenan,pengolahan
pasca panen hingga jalur distribusi agar buah tetap segar dan
berkualitas prima hingga saat sampai di supermarket,SUNPRIDE sukses
melakukannya.Distribusi
buah SUNPRIDE pun tidak hanya mampu menembus pasar modern saja,tapi
para pedagang buah di pinggir jalan serta di pasar tradisional sudah
menyediakannya.
Beda
kualitas produk rumahan dengan perkebunan
Terlihat
beda kualitas buah jambu biji produksi kelas rumahan yang
pemeliharaannya asal asalan dengan kualitas perkebunan yang
menerapkan kualitas ketat.Produk rumahan cenderung kurang padat
isinya,tidak seragam bentuknya serta kurang menarik
tampilannya.Sedangkan produk SUNPRIDE,dari
bentuknya yang mulus,tekstur buahnya yang renyah serta bentuk buahnya
seragam, konsumen penggemar buah impor pasti tidak akan menyangka bila
jambu biji tersebut diatas ternyata buah lokal Indonesia.Kuncinya di
kualitas, tingkat kemanisan,ukuran dan tampilan guava crystal yang
menarik.
Mengutip
dari situs SUNPRIDE
,buah jambu biji yang diberi brand
guava crystal ini dapat dikonsumsi sebagai kudapan sehat dikala kita
sedang bersantai diteras rumah maupun sedang menonton TV. Guava
Crystal ini mengandung senyawa lycopene yang melebihi senyawa yang
sama pada buah dan sayuran lainnya.Lycopene ini berfungsi sebagai
antioksidan pelawan kanker.Guava Crystal memiliki senyawa lycopene
20% lebih besar dari lycopene dalam tomat. Pada tomat, lycopene akan
hilang apabila berada dalam situasi telah dimasak. Sedangkan Guava
Crystal memiliki tingkat lycopene yang sama baik itu dikonsumsi
secara mentah atau pun melalui proses masak terlebih dahulu.
Lycopene yang
berada di Guava Crystal diketahui mampu melindungi sel-sel sehat
dalam tubuh dan mengikat radikal bebas yang menjadi penyebab segala
macam kerusakan jaringan dalam tubuh. Selain melindungi, lycopene
pada Guava Crystal mampu mengobati penyumbatan pembuluh darah, sistem
saraf, dan pemicu kanker. Seorang pria dengan kanker prostat yang
mengkonsumsi lycopene menunjukkan kesembuhan yang signifikan. Pada
sebuah penelitian, lycopene pada Guava Crystal ini mampu menghambat
beragam sel kanker dan memungkinkan untuk menghilangkannya juga.
Menurut para
peneliti, lycopene pada Guava Crystal dapat menghambat pertumbuhan
sel kanker payudara yang menjadi ancaman para wanita. Selain itu,
sebuah penelitian juga menunjukkan lycopene pada Guava Crystal dapat
melindungi kita dari risiko jantung koroner. Tak hanya memiliki
lycopene yang bermanfaat, Crystal Guava juga mengandung vitamin C dan
antioksidan lainnya. Bahkan kandungan vitamin C-nya 5 kali lebih
banyak dibandingkan dengan jeruk.
Guava Crystal
ternyata memiliki 60% kalium lebih banyak dari pisang. Fungsi dari
Kalium ini adalah membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung dan
stroke. Selain itu, nutrisi lain pada Guava Crystal terbukti mampu
menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol
HDL.Bagi yang memiliki penyakit darah tinggi,Guava Crystal juga
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Selain memiliki sejumlah
kandungan yang menyehatkan, Crystal Guava memiliki rasa manis dan
renyah yang sayang bila kita lewatkan begitu saja. Inilah alasan
Crystal Guava layak jadi kudapan sehat kita sehari-hari.
Tak
heran jika buah jambu disebut sebagai “buah super”.
Dibandingkan dengan nanas, jambu mengandung 30 kalori lebih besar
namun memiliki tiga kali protein dan empat kali serat yang lebih
banyak. Semua kandungan yang terdapat pada jambu sangat bermanfaat
bagi tubuh. Serat yang terkandung pada jambu mampu membantu
melindungi usus besar dengan mengurangi risiko racun penyebab kanker
dan zat kimia berbahaya. Serat yang ada pada jambu benar-benar
mengeluarkan zat negatif dari dalam tubuh dan memastikannya jika tak
ada lagi zat negatif dalam seluruh organ.
Manfaat
buah jambu bisa kita dapatkan jika mengonsumsi bersamaan dengan
kulitnya. Hal ini merupakan sumber vitamin C yang baik bagi tubuh.
Mengonsumsi jambu dengan kulitnya juga dapat membantu tubuh dalam
membangun resistensi terhadap infeksi.Buah jambu juga mengandung
vitamin A yang penting bagus sebagai nutrisi harian tubuh. Vitamin
dalam jambu ini juga sangat baik bagi ibu hamil untuk membantu
mencegah cacat saraf. Selain itu, jambu juga memiliki kandungan
flavonoid yang berfungsi melindungi kulit terhadap sinar UV dan
membantu kanker prostat.
Jarak
tempuh yang dekat,dari kebun buah di Lampung di kirim ke pulau Jawa
maupun ke pulau pulau lainnya di seluruh Indonesia membuat kualitas
kandungan nutrisi dalam buah Guava Crystal tetap terjaga.Tidak perlu
ada proses pengawetan dengan lapisan lilin,suntikan formalin maupun
penyempotan pestisida seperti buah impor,jadi kita cukup hanya
mencuci buahnya saja dan aman langsung kita makan.Produk Guava
Crystal dari SUNPRIDE ini telah dilengkapi bukti hasil analisa dari
Sucofindo yang menerangkan bahwa Guava Crystal SUNPRIDE bebas dari
residu pestisida,bebas formalin serta logam berat lainnya. Mantap...
Dengan
seabrek kelebihan dari buah jambu biji Guava Cystal ini serta produk
buah lokal lainnya, apakah kita masih ingin mengkonsumsi buah impor
yang kelihatannya cantik tetapi ternyata hanya di make
up
saja?Dengan ikut menggalakan program mencintai produk buah lokal
secara tidak langsung kita ikut menghemat devisa negara yang tersedot
ke negara lain.
Penutup
Negara
kita memiliki keanekaragaman buah yang luar biasa banyaknya.Sayangnya
sampai saat ini belum bisa banyak berbuat banyak menghadang
membanjirnya buah impor yang terbukti kandungan nutrisinya tidak
lebih baik dibanding buah lokal.Buah lokal butuh sentuhan branding
sehingga
memiliki nilai tambah tinggi sehingga suatu ketika buah lokal tidak
kalah dari industri manufaktur, elektronik bahkan industri pesawat
sekalipun.
Menjadi kewajiban kita
semua sebagai warga negara yang cinta produk dalam negeri untuk
selalu mengkonsumsi buah lokal yang terbukti lebih dekat
memperolehnya,lebih segar dan lebih hemat harganya. Ayo kita galakkan
mengkonsumsi buah lokal.Aku dan keluargaku sudah memulainya.
Viva
brand buah lokal!!!