Sunday, October 12, 2014

My PLN, Informasi PLN Dalam Satu Genggaman

Saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hampir semua kegiatan masyarakat membutuhkan energi listrik.Apabila listrik padam,banyak aktivitas masyarakat yang terganggu dan banyak kerugian ekonomi yang harus ditanggung.Agar pasokan listrik tetap tersedia,menjadi kewajiban pelanggan PLN untuk secara tertib membayar tagihan listriknya tepat pada waktunya.

Saya masih ingat betul sebelum tahun 2009,setiap menjelang tanggal 20 setiap bulannya untuk membayar tagihan listrik rumah harus antri berjam-jam di loket PLN. Tapi kondisi sekarang,antri bayar rekening listrik hampir tidak saya temui lagi. Seiring perbaikan manajemen internal PLN,sejak tahun 2009 mulai diterapkan sistem pengelolaan pembayaran rekening listrik secara terpusat yang oleh PLN disebut P2APST (Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat).Sistem ini dibawah kendali Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko PLN. Berkat adanya sistem tersebut, sekarang untuk membayar rekening listrik,saya tidak perlu antri lagi. Tersedia berbagai pilihan channel pembayaran,bisa di kantor pos,di konter pulsa pinggir jalan,di minimarket maupun di KUD. Tinggal pilih kita mau dimana membayarnya.

Dengan sistem P2APST tersebut memang memangkas jalur birokrasi berjenjang pembayaran rekening listrik. Di era sebelum P2APST diberlakukan,sistem pembayaran uang dibayarkan di loket ranting terlebih dahulu,baru disetorkan ke cabang, mampir ke wilayah,dan setelah terkumpul semua baru kemudian disetorkan ke pusat. Apalagi kalau pencatatan uang itu dilakukan secara manual dan transfer ke jenjang-jenjang berikutnya masih secara tradisional,tentu memakan waktu yang lama dan tidak efisien.Belum lagi adanya potensi kebocoran disetiap jenjangnya.

Sejak bulan Juli 2011,sistem P2APST diberlakukan secara nasional. Maka sejak bulan Juli tersebut, kalau ada orang di Maluku Utara, atau Nabire, atau Dompu yang hari ini membayar listrik, hari ini juga, jam ini juga, uangnya sudah sampai di Kantor Pusat PLN di Jakarta. Begitu juga di pedalaman pulau Kalimantan, warga di tengah hutan itu bisa membayar listrik di agen-agen pembayaran melalui sistem komputer dan uangnya langsung masuk ke sentral keuangan PLN. Maka sekarang ini, Direktur Keuangan PLN Pusat sudah bisa tahu persis berapa uang masuk setiap hari dari seluruh Indonesia. Tidak lagi tergantung dari laporan yang berjenjang itu.

Krisis Listrik yang mendera berbagai daerah di Luar Pulau Jawa,sejak tahun 2010 sudah mulai berangsur angsur dapat diatasi.Lima daerah yang dicap sebagai daerah penghasil energi batubara tetapi mengalami krisis listrik paling parah yaitu Riau, Sumsel, Kalsel, Kalteng, dan Kaltim sudah dapat diatasi dengan mendirikan pembangkit listrik disana.
Masih banyak lagi prestasi PLN yang berhasil dicapai dalam waktu singkat. PLN telah berhasil merubah paradigma yang sulit sulit bisa diatasi apalagi yang mudah tentunya sangat bisa diatasi.

Informasi Perhitungan Biaya Tagihan Listrik

Apa yang saya sampaikan diatas adalah pencapaian PLN dari sisi internal perusahaan. Nah,apakah para pelanggan PLN di tingkat paling bawah ikut merasakan perubahan PLN tersebut? Perubahan yang paling kentara yang dirasakan adalah kemudahan dalam membayar rekening listrik disetiap bulannya. Pelanggan sudah tidak perlu lagi harus datang ke loket PLN,kecuali pembayarannya sudah telat dan kWh meternya sudah disegel.Apa boleh buat harus mendatangi Loket PLN Cabang terdekat.
Terkait dengan rekening listrik yang setiap bulan kita bayarkan,tidak semua pelanggan PLN mengetahui bagaimana perhitungan biaya listrik yang kita pakai tersebut. Kita tahunya hanya nilai total rupiahnya saja yang tercetak pada struk pembayaran tagihan listrik.Yang saya sampaikan dibawah ini adalah untuk pelanggan listrik R1 450 W serta R1 900 W pascabayar yang prosentasenya terbesar diantara pelanggan PLN lainnya.Kebetulan saya memakai daya listriknya di 900 W.

 
Gmbr 1. Struk Pembayaran Tagihan Listrik bln Agustus 2014 (dok.pri)

Bila kita amati apa yang tercetak di struk tersebut diatas,hanya memuat ID pelanggan,nama pelanggan,tarif/daya,nilai tagihan PLN,bulan/tahun berjalan,stand meter serta nomor referensi.Selain itu tertera biaya administrasi bank yang nilainya antara Rp 1.600 sampai Rp 1.800 bahkan ada yang sampai Rp 2.000. Pembayaran tambahan ini yang diawal diberlakukannya sistem online pernah menjadi polemik di masyarakat.Di struk pembayaran tersebut tidak disertakan detail biaya pemakaian listrik kita.Bila kita ingin melihat rincian tagihannya,kita harus mengakses situs PLN,serta berlangganan billing emailnya.Nah,apakah di lembar informasi tagihan listrik yang dikirimkan lewat email kita setiap awal bulan sudah lebih rinci dibanding yang tertera pada struk pembayaran tagihan listriknya,mari kita lihat gmbr dibawah ini.

Gmbr 2. Lembar Informasi Tagihan Listrik bln Agustus 2014 (dok.pri)

Gmbr 3. Body email pemberitahuan tagihan listrik (dok.pri)

 
Di lembar informasi tagihan listrik tersebut diatas,sudah lebih detail keterangan biaya pemakaian listriknya.Posisi stand meter beserta tanggal pengukurannya tertera walaupun nilai selisih stand meternya tidak sekalian disertakan.Memang di body email,selisih stand meter tersebut disertakan.Untuk biaya pemakaian listrik yang terdiri dari biaya beban,biaya LWBP (Luar Waktu Beban Puncak),biaya WBP (Waktu Beban Puncak) serta Biaya Kvarh (khusus pelanggan industri) juga sudah terperinci.

Pada alinea selanjutnya,akan saya jelaskan perhitungan detail biaya pemakaian tenaga listriknya.
Berlanjut ke biaya PPJ (Pajak Penerangan Jalan),biaya ini disetiap daerah berbeda beda nilainya, berkisar 3%-10%. Untuk contohnya daerah saya,nilai PPJ-nya adalah 8% dari total pemakaian tenaga listriknya.Biaya PPJ ini oleh PLN akan disetorkan ke kas daerah dimana pelanggan berdomisili.Sayangnya prosentase biaya PPJ ini juga tidak dicantumkan dalam e-newsletter PLN tersebut. 

Bagaimana Menghitung Biaya Pemakaian Tenaga Listrik?

Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk pelanggan R1 450W serta R1 900W menggunakan perhitungan tarif TDL tahun 2010. PLN menggunakan skema tarif yang dibagi dengan sistem blok. Tabel Tarif listriknya sesuai dengan TDL 2010 adalah sebagai berikut:

 
Gmbr 4. TDL 2010 untuk pelanggan R1

Contoh perhitungan biaya Listrik pasca bayar

Sebagai contoh perhitungannya,saya gunakan kuitansi seperti pada gambar 1 tersebut diatas. Dari data diatas dapat kita hitung pemakaian biaya listriknya,sebagai berikut:
  • Biaya Beban (daya 900 VA = 0.9 kVa)
    Biaya Beban = daya yang digunakan X biaya (tarif) beban
      = 0.9 kVa X Rp 20.000/kVa
      = Rp 18.000,-
  • Biaya pemakaian
    Pemakaian total      = stand meter akhir – stand meter awal
     = 5129 kWh – 5020 kWh
                                   = 109 kWh (sesuai dgn gmbr 3)

Tabel Biaya penggunaan listrik per Blok
Blok
Pemakaian
(kWh)
Tarif pemakaian
(Rp)
Total Biaya
(Rp)
Blok I (0-20 Kwh)
20
275
5.500
Blok II (20-60 kWh)
40
445
17.800
Blok II (60-109 kWh)
49
495
24.255
Total pemakaian
47.555

  • Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
    PPJ = 8 % X (biaya beban + total biaya pemakaian)
      = 8 % X (Rp 18.000 + Rp 47.555)
      = 8 % X Rp 65.555
      =Rp 5.244
  • Biaya materai
    Total biaya materai berdasarkan total biaya penggunaan listriknya. Total pemakaian kurang dari Rp 250.000 tidak ada biaya materai.Antara Rp 250.000 s/d Rp 1.000.000 terkena biaya materai Rp 3.000.Bila totalnya lebih dari Rp 1.000.000,biaya materainya menjadi Rp 6.000. Untuk contoh perhitungan ini karena jumlah totalnya masih dibawah Rp 250.000,jadi pembayaran ini tidak menggunakan materai.
  • Total Tagihan listrik adalah
    = biaya beban + total biaya pemakaian + PPJ + biaya materai
    = Rp 18.000 + Rp 47.555 + Rp 5.244 + 0
    = Rp 70.799,- (cocok dengan jumlah tagihannya) 

 
Hasilnya cocok khan? Dengan kita mengetahui perhitungan biaya pemakaian listrik,setidaknya bila ada perubahan jumlah tagihan yang tiba-tiba naik tajam,kita bisa melakukan perhitungan sendiri.
Bagi kebanyakan pelanggan listrik golongan rumah tangga selama ini,biasanya tidak peduli dengan tetek bengek perhitungan biaya pemakaian listriknya.Bisa disebabkan karena tidak tahu bagaimana menghitungnya atau malas menghitungnya.Sosialisasi dari PLN pun minim dilakukan,mungkin dianggap tidak penting sehingga cukup PLN saja yang mengetahui perhitungannya.Wallahualam...

Nah,agar pelanggan tidak direpotkan lagi bila ingin melakukan perhitungan sendiri pemakaian listriknya,ada baiknya PLN membuatkan sebuah aplikasi perhitungan biaya listrik yang bisa berjalan di platform semua sistem operasi smartphone.Untuk tahap awal mungkin,di sistem Android dahulu yang diluncurkan.Aplikasi ini bisa ditautkan ke dalam aplikasi “My PLN” yang pada alinea selanjutnya akan saya jabarkan.

Sebenarnya tuntutan masyarakat kepada PLN itu simpel saja.Tidak ada krisis listrik lagi,tidak ada pemadaman bergilir lagi serta tegangan listriknya tidak naik turun .Selain itu masih banyak lagi informasi-informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat pelanggan PLN.Informasi pemadaman, informasi perubahan tarif,penambahan daya,informasi pelanggan baru serta masih banyak lagi dilengkapi dengan prosedurnya yang sederhana dan tidak berbelit belit.
Ide Aplikasi “My PLN” di SmartPhone

Ya,sosialisasi.Bagian penting dari kebijakan perusahaan yang harus disampaikan ke publik.Selama ini PLN hanya melakukan sosialisasi melalui media online (situs) maupun di media sosial.Termasuk mengadakan lomba Blog “Ideku Untuk PLN” ini. Untuk kegiatan offline,sudah jarang terdengar gaungnya.
Terkait media sosialisasi tersebut, saya mempunyai ide yang intinya PLN melakukan sosialisasi dengan methode jemput bola. Media sosialisasinya adalah media online yang paling murah ongkosnya,yaitu dengan memanfaatkan menjamurnya pangsa pasar pengguna smartphone di Indonesia. Seperti kita ketahui bersama pertumbuhan pengguna ponsel pintar di Indonesia menduduki peringkat 10 besar dunia.Dengan didominasi sistem operasi besutan raksasa teknologi, Google dengan Android-nya.

Memanfaatkan “booming” smartphone di Indonesia,PLN bisa membuat aplikasi yang bisa berjalan di multi platform sistem operasi ponsel. Jadi aplikasi tersebut bisa berjalan di Android,Blackberry, iOS maupun Windows Phone.Untuk tahap awal,aplikasi ini berjalan di platform Android terlebih dahulu.Mungkin untuk persyaratan sistem operasi ponselnya minimal yang sudah bersistem operasi sekelas dengan Android Ice Cream Sandwich (ICS) keatas. Ada baiknya kita beri nama dulu nama aplikasi tersebut,bagaimana kalau namanya My PLN?

Dibawah ini ilustrasi dari aplikasi My PLN tersebut,mengadopsi aplikasi dari salah satu bank nasional terbesar di Indonesia, MandiriFiestaPoin.


 
Ilustrasi Tampilan awal dari Aplikasi My PLN
(dok.pri adopsi mandirifiestapoin apps)

Dapat saya sampaikan penjelasan dari aplikasi “My PLN” tersebut.Setelah aplikasi terinstall di smartphone pelanggan, jika pelanggan belum login,menu pelanggan pasca bayar,menu pelanggan prabayar,menu kantor pelayanan PLN terdekat serta menu channel pengaduan tidak dapat diakses.Jadi pelanggan PLN harus login terlebih dahulu untuk bisa mengakses ke 4 menu tersebut diatas.Terus bagaimana pelanggan PLN dapat melakukan pendaftaran (sign up) untuk dapat masuk kedalam aplikasi “My PLN” tersebut? Jawabannya bisa dilihat di ilustrasi dibawah ini.


 
Ilustrasi Login Pelanggan My PLN.
(dok.pri adopsi mandirifiestapoin apps)

Sebenarnya untuk nomor ID Pelanggan ini,akan lebih sederhana bila disamakan dengan NIK KTP yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Cataan Sipil daerah setempat. Toh,NIK ini bersifat melekat seumur hidup,jadi PLN cukup meminta izin akses database NIK tersebut.Ada beberapa keuntungan bila nomor ID pelanggan sana dengan NIK KTP ini.Pelanggan cukup menyebutkan nomor NIK-nya bila sedang berurusan dengan PLN. Pasang baru,bayar tagihan listrik,tambah daya,laporan gangguan cukup menggunakan NIK KTP tersebut.Simple dan sederhana khan!. Dan ikut mendukung program pemerintah tentang penggunaan identitas tunggal (single identity).

Kembali ke aplikasi My PLN.

Pelanggan harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan menyebutkan ID pelanggan atau NIK KTP (kalau setuju dengan usulan saya tersebut diatas).Ini sifatnya harus alias wajib.Seperti menu untuk pendaftaran aplikasi lainnya,pelanggan bisa menentukan username,penggantian password dan alamat email.Setelah selesai,pelanggan harus memverifikasi terlebih dahulu pendaftarannya tersebut.Tautan verifikasi dikirimkan ke email pelanggan dan harus di klik untuk mengaktifkannya.
Setelah keanggotan pelanggan aktif,pelanggan dapat melakukan login (masuk) ke aplikasi My PLN ini.Pelanggan harus merubah foto profil dirinya beserta data kelengkapannya.Ada alamat pelanggan,no telepon serta penggantian passwordnya.Sedangkan tarif/daya yang terpasang di rumah pelanggan langsung secara otomatis muncul di profil pelanggan tersebut.Selain itu pelanggan langsung diketahui apakah masuk pelanggan paska bayar atau pelanggan prabayar.Sehingga menu pelanggan mana yang aktif bisa dilihat dari nomor ID pelanggan yang digunakan untuk melakukan login ke aplikasi My PLN ini.

Untuk menu running text-nya bisa diisi dengan berbagai informasi tentang kebijakan PLN.Tentang kegiatan/aktivitas maupun promo-promo PLN,informasi perubahan tarif listrik serta informasi pemadaman juga bisa ditampilkan di menu ini.

Sedangkan untuk menu pelanggan Pasca bayar berisi tentang informasi tagihan listrik bulan berjalan serta tanggal pembayarannya.Sejarah pembayaran tagihan listrik pelanggan juga bisa ditampilkan.Lebih baik lagi bila ada perhitungan sederhana tentang biaya listrik kita dapat ditampilkan.Tentu bila ada kekeliruan perhitungannya,kita dapat langsung melaporkannya ke PLN segera. Bila kita ingin membayar tagihan biaya listrik melalui transfer online,tautan internet banking juga perlu ditambahkan di menu ini.Disusul dengan konfirmasi pembayaran rekening listrik lewat internet bangking juga dapat ditampilkan.Jadi pelanggan tidak perlu keluar rumah untuk melakukan pembayaran tagihan listriknya.Cukup lewat aplikasi My PLN ini.

Untuk menu pelanggan prabayar,berisi informasi pembelian token listrik pelanggan lengkap dengan tanggal pembeliannya.Sejarah pembelian pulsa listriknya pun juga ditampilkan di menu ini.Selain itu disediakan tautan ke internet bangking agar pelanggan pra bayar dapat membeli token listriknya.Pelanggan prabayar juga dapat mengecek sendiri pembelian token listriknya apakah sudah masuk atau belum melalui menu pelanggan pra bayar ini.Jadi ada kepastian dan pelanggan tidak disibukkan dengan melakukan komplain ke contact centernya PLN bila pulsa tokennya kebetulan “nyangkut” entah dimana.

Apabila 2 menu pelanggan ini dapat berjalan sempurna,penggunaan kertas struk pembayaran akan berkurang secara signifikan.Secara tidak langsung PLN ikut mendukung gerakan pelestarian hutan dari penebangan kayu untuk pembuatan kertas.Selain itu dengan adanya sejarah biaya pemakaian listriknya yang bisa dilihat setiap saat,pelanggan PLN dapat menganalisa serta dapat menentukan penghematan pemakaian listriknya.Beda dengan sekarang ini,kebanyakan pelanggan tidak peduli dengan struk pembayaran listriknya.Padahal dari struk tersebut kita bisa belajar cara penghematan pemakaian listriknya.

Menu lokasi cabang PLN terdekat membantu pelanggan yang kebetulan sedang berada di luar kota dan ada keperluan dengan PLN seperti adanya gangguan layanan listrik di rumah,sementara di rumah tidak ada penghuninya.Dengan bantuan teknologi pemetaan ala Google Maps,lokasi cabang terdekat dari posisi pelanggan berada akan langsung terdeteksi.Sedangkan menu pelayanan pengaduan,sifatnya hanya bersifat informasi saja.Kalau menu ini bersifat interaktif dikhawatirkan ada pelanggan yang berbuat iseng dengan melaporkan kepada PLN hal yang tidak benar.
Untuk lebih mengetahui berbagai aktivitas PLN,media sosial seperti facebook dan twitter layak dimasukkan dalam aplikasi My PLNini.Selain pelanggan lebih update mengetahui berbagai hal tentang PLN,sosial media juga berfungsi mendekatkan PLN dengan para pelanggannya.Untuk sosialisasi aplikasi My PLN ini saya kira bisa menggunakan media online (situs resmi PLN) maupun media massa,grup-grup diskusi/milis,blog maupun spanduk yang dipasang di setiap kantor cabang PLN.



Kesimpulan

Era keterbukaan sudah saatnya diterapkan oleh PLN.Tuntutan dari para pelanggan setianya yang meningkat setiap tahunnya menjadi kewajiban PLN untuk mewujudkannya.Sebenarnya tuntutan masyarakat kita terhadap kualitas listrik produksi PLN ini tidak banyak.Jangan banyak melakukan pemadaman listrik lagi secara tiba-tiba,apalagi tanpa ada pemberitahuan.

Sistem P2APST memang telah membuat PLN bisa disejajarkan dengan perusahaan listrik dari negara lainnya. Akan tetapi pelayanan kepada pelanggan setianya juga harus diperhatikan.Dan aplikasi My PLN ini salah satu ide untuk menjembatani keinginan pelanggan dengan PLN yang beraneka ragam.Kedekatan secara personal antara pihak pelanggan dan PLN dengan hadirnya aplikasi My PLN ini,akan memudahkan PLN dalam mensosialisasikan berbagai program PLN langsung kepada pelanggannya tanpa adanya sekat/pembatas/perantara lagi. Semoga kedepannya PLN akan semakin berkembang lebih maju lagi sehingga dapat menyaingi perusahaan listrik dari negara tetangga.Tersedianya listrik yang melimpah di dalam negeri menjadi titik awal kemajuan ekonomi Indonesia naik peringkat ke negara maju.Semoga Bermanfaat.





No comments: