Sunday, September 20, 2015

Serunya Piknik Rame Rame


"Mas,liburan yuks rame rame", ajak istriku.
"Kemana? jawabku
"Temen temenku sih penginnya ke Dieng.Ikut ya mas,lama lho kita tidak liburan sama sama,kita khan belum pernah kesana sekalian ajak anak anak refreshing," rayunya.
"Anak anak atau simboknya ini yang pengin." batinku.Memang sejak kami menikah,praktis hal hal kecil seperti liburan tidak ada dalam daftar rencana kamus kehidupan kami.Setiap hari selalu disibukkan dengan rutinitas pekerjaan serta merawat anak yang masih kecil,aktivitas yang cukup menyita waktu dan perhatian.

"Ok,terus yang ikut siapa saja? jawabku.
"Rencananya nanti Mas Ganjar ma keluarganya,Mas Andrie juga sama anak istrinya,Bu Tatik juga pengin ikut tapi nggak tahu jadi apa tidak.Nanti Adi juga ikut kok," sambung istriku.
"Wah,kalau pesertanya banyak,kesananya mau pakai angkutan apa? Kalau pakai bus umum,pasti menyita waktu.Coba deh cari info dulu,harga sewa mobil berapa biar ada perkiraan biayanya," ujarku menambahkan.

Kenapa saya meng-iya-kan ajakan istri untuk liburan bareng bareng dengan teman teman sekantornya?Ibarat baterai ponsel yang perlu di isi ulang setiap beberapa hari sekali,begitu pula dengan saya dan keluarga.Setiap hari menjalani rutinitas pekerjaan yang menuntut konsentrasi penuh sehingga membuat kondisi pikiran menjadi stres.Hal ini bisa mempengaruhi produktivitas kerja kami di kantor.Dengan berlibur setidaknya bisa membuat kondisi pikiran kami menjadi segar. Dengan kondisi pikiran yang fresh membuat kami menjadi lebih produktif.Seperti ponsel yang baru saja dicharge.

Rencana liburan kali ini memang terbilang rada nekat.Karena diantara peserta yang disebutkan istri saya tersebut diatas belum ada satupun yang pernah berkunjung ke Candi Dieng dan sekitarnya. Nah,agar liburan rame rame ini terlaksana dengan baik,berbagai persiapan pun harus dilakukan sedini mungkin.Terutama tentang akomodasi dan trasportasinya.Karena kami semuanya berprofesi sebagai karyawan swasta yang penghasilan bulanannya masih masuk kategori pas,sehingga berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan menjadi perhatian utama kami.

Akhirnya setelah berbagai persiapan sudah dirasa siap mulai dari mobil yang harga sewanya cukup murah,harga teman kata istriku hingga lokasi obyek wisata di Dieng mana saja yang akan dituju.Tanggal 6 September 2014 kemarin,saya dan rombongan berangkat sejak pagi hari dari Yogyakarta dan sampai di Dieng sekitar jam 11 siang.Yah sekitar 4 jam lebih lama perjalanannya. Obyek wisata Dieng yang dituju pertama kali adalah Dieng Plateu Theater yang lokasinya berdekatan dengan Bukit Batu Pandang.Diatas bukit tersebut kita dapat memandang 2 telaga yang air berbeda.Itulah Telaga Warna,icon wisata Dieng.Perjalanan selanjutnya menuju ke komplek Candi Dieng yang berada di kabupaten Banjarnegara.Puas berkeliling di komplek candi Dieng,saya dan rombongan menuju ke Kawah Sikidang.Menjelang petang,kami dan rombongan memutuskan untuk meninggalkan Dieng dan kembali ke Yogyakarta.

 
Banyak manfaat yang saya dapatkan sewaktu liburan ke Dieng tersebut baik pengalaman seru maupun lucu.Salah satunya adalah karena liburan kali ini rame rame,ongkos perjalanannya pun dapat ditekan.Apalagi sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa biaya transportasi-sewa mobil plus bahan bakarnya-ditanggung bersama sama.Sedangkan biaya konsumsi ditanggung sendiri sendiri.Lebih irit namun tetap asyik.Selain itu saya sebagai satu satunya peserta yang tidak bekerja dalam satu perusahaan dengan peserta lainnya,membuat saya jadi lebih mengenal,mengerti dan memahami sifat dari teman teman istri saya tersebut lebih dekat sehingga hubungan pertemanan menjadi semakin erat.Selain itu dengan mengajak anak anak,kami berharap anak anak bisa belajar tentang sejarah peradaban nenek moyang Indonesia di candi Dieng serta belajar untuk mencintai dan peduli dengan alam.Sehingga ketika dewasa nanti,mereka akan tahu apa yang harus dilakukan ketika ada sesuatu yang merusak alam dan lingkungan.Itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa Dieng menjadi pilihan utama kami saat itu.Wisata alam yang memiliki nilai sejarah,murah tapi tetap meriah.

Adapun pengalaman serunya adalah ketika mencari rute jalan menuju ke arah Diengnya. Berhubung semuanya belum pernah kesana,kami hanya mengandalkan panduan dari peta digital, Google Maps.Rute yang direkomendasikan oleh peta digital tersebut memang rute terpendek menuju ke Dieng.Namun ternyata rute jalannya tersebut berkelok kelok melewati lahan pertanian warga,dengan kondisi jalanan yang belum diaspal,masih dalam kondisi asli dan sepi lagi.Disebelah kiri terdapat tebing terjal sedangkan disebelah kanannya terdapat jurang yang dalam.Gak bisa membayangkan bila saat itu kendaraan yang kami tumpangi mogok dijalan.Semua penumpang sewaktu melewati jalanan tersebut tidak ada yang berkata sepatahpun,semuanya berdoa semoga lekas bertemu dengan rute jalan yang sesungguhnya.

Pengalaman seru lainnya adalah sewaktu mengelilingi komplek Candi Dieng dan bertemu dengan sekelompok orang yang menggunakan pakaian wayang orang.Yang menarik tentu saja yang berpakaian serba putih,Hanoman si kethek putih namanya.Walaupun kami sudah familiar dengan busana serta riasan wajah para wayang orang tersebut,bagi anak anak kecil tentu terlihat menakutkan.Untungnya para wayang orang tersebut tanggap dengan raut muka anak anak kami dan dengan segera mengakrabkan diri dengan orang tuanya.Suasananya langsung mencair sehingga anak anak pun tidak merasa takut lagi dan mau diajak berfoto bersama dengan para warang warang di depan Candi Arjuna tersebut.



Pengalaman lucu pun sempat kami dapatkan.Ini terjadi sewaktu akan menonton film yang mengisahkan tentang sejarah terjadinya Dieng,budaya masyarakatnya serta tragedi gas beracun di kawah Sinila.Sebelum film diputar,suasana dalam theater cukup hening,tiba tiba Razhan,anak dari Pak Ganjar bersuara cukup keras dan mengatakan "Yah,tivinya gede banget ya,kok beda dengan tivi ayah di rumah".Suasana langsung ngerrrr..penonton dalam ruangan theater langsung tertawa semua mendengar penuturan polos dari Razhan tersebut.Sementara bapaknya hanya tersenyum saja mendengar celotehan anaknya.

Berkaca pada pengalaman serunya liburan ke Dieng ini,membuat kami ketagihan untuk liburan rame rame lagi.Umbul Sido Mukti di Ungaran Semarang,Jawa Tengah menjadi sasaran kami selanjutnya.Bagaimana kisah liburan di Sido Mukti tersebut,silahkan berkunjung di Umbul Sidomukti, Menikmati Sensasi Wisata Alam Di Atas Awan.

Rencana Liburan Akhir Tahun

Menurut rencana,pada bulan Desember besok kami sekeluarga akan mengunjungi saudara di Bekasi.Sudah hampir 5 tahun lebih,saya tidak berkunjung kesana.Momennya tahun ini sangat tepat karena di penghujung tahun terdapat 2 tanggal merah yaitu tanggal 24 dan 25 sehingga saya cukup mengajukan cuti 1 hari saja.Selama disana,saya ingin sekali liburan ke Bogor, melihat kebun Raya Bogor serta Istana Bogor.Berlibur sekalian wisata edukasi untuk kedua anak saya.Toh,jarak Bekasi dengan kota Bogor cukup dekat.Dulu memang saya pernah ke Bogor tapi sayangnya sewaktu tiba di terminal Baranangsiang turun hujan deras,terpaksa naik bis lagi dan balik ke Bekasi.Selain itu,ada teman semasa SMP yang sekarang bermukim di Kota Bogor,jadi sekalian berkunjung dan menjalin silaturahmi.Tak lengkap rasanya ke Bogor bila tidak mencicipi kuliner khasnya,asinan Bogor.Semoga rencana liburan akhir tahunku besok terlaksana denan lancar.


 
Artikel ini diikutsertakan dalam "Lomba Blog Piknik itu Penting"
Read More »

Wednesday, September 9, 2015

Atasi Macet di Jakarta,Ini Harapanku pada Polisi


Setiap hari kita menyaksikan berita kemacetan jalan-jalan protokol di ibukota Jakarta yang semakin hari bertambah parah terutama pada jam kerja.Dibutuhkan sinergi nyata dari Pemda DKI, Polda Metro Jaya dan masyarakat untuk memecahkan kemacetan tersebut dengan solusi yang menyeluruh seperti penerapan ERP,pembatasan kendaraan pribadi dengan nomor ganjil genap serta pembatasan usia kendaraan.Pemda menyosialisasikan program tersebut secara massif melalui media cetak, elektronik dan penyuluhan langsung.Dibarengi dengan pembangunan transportasi publik yang nyaman dan hemat biaya.Diawal penerapannya,polisi lalu lintas dalam jangka waktu tertentu hanya memberikan peringatan lisan kepada pelanggar tanpa dikenai denda.Bagi masyarakat harus mengerti dan menyadari adanya aturan tersebut serta harus merubah kultur berkendara yang buruk. Bila semuanya sudah siap,aturan dapat diterapkan sebagaimana mestinya.

Untuk mewujudkan lalu lintas di Jakarta yang aman,selamat,tertib,lancar serta nyaman,saya menyarankan sebaiknya polisi :

  1. Memberikan keteladanan berdisiplin lalu lintas mulai dari pucuk pimpinan tertinggi hingga anggota polisi baru.
  2. Penegakan hukum secara konsisten dan berkelanjutan kepada semua kalangan.Segala pelanggaran peraturan lalu lintas dilakukan penindakan surat tilang.
  3. Selektif dalam memberikan diskresi bagi pengguna jalan untuk memperoleh hak utama didahulukan terutama konvoi kendaraan yang memicu polemik publik.
  4. Giat melakukan sosialisasi dan internalisasi tata cara dan etika berlalu lintas serta program Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
  5. Pada lokasi yang sering macet maupun rawan macet,ditempatkan polisi yang berwenang melakukan rekayasa lalu lintas pada keadaan tertentu.
  6. Mendayagunakan segala saluran komunikasi untuk memberikan informasi terkini kondisi lalulintas di Jakarta kepada masyarakat.

Dengan menjunjung integritas,siap melayani dan mengayomi segenap warga,semoga polisi menjadi idola masyarakat.DIRGAHAYU Polisi Lalu Lintas ke-60.
Read More »