Wednesday, September 3, 2014

Wonderful Indonesia : Eksotisme alam Raja Ampat

Panorama Kepulauan Raja Ampat (dok.kompas.com)

        Keindahan alam Nusantara memang selalu menarik untuk ditelusuri.Tidak salah bila dijuluki zamrud khatulistiwa.Dengan memiliki garis pantai terpanjang di dunia,Indonesia memiliki ribuan pantai serta pulau yang memiliki panorama eksotik.Salah satunya yang sudah terkenal hingga ke luar negeri adalah Kepulauan Raja Ampat. Kepulauan Raja Ampat ini merupakan fenomena alam yang menawan dengan keanekaragaman hayati yang melimpah. Ada 1.511 spesies ikan di Raja Ampat; 75% seluruh spesies karang yang ada di dunia; 10 kali lipat jumlah spesies karang yang ditemukan di seluruh Karibia; terdapat 600 spesies karang yang tercatat; 5 spesies penyu laut langka; 57 spesies udang mantis; 13 spesies mamalia laut; dan 27 spesies ikan yang hanya dapat kita ditemui di wilayah ini. Kekayaan biota laut ini telah menjadikan Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia.

        Dari panorama alam bawah laut yang mempesona serta keanekaragaman biota laut dan habitat terumbu karang bawah laut yang masih lestari hingga kini,bahkan disinyalir Kepulauan Raja Ampat memiliki banyak keanekaragaman spesies terbanyak dari seluruh pulau-pulau di dunia.Beberapa spesies biota laut langka yang didaerah lainnya sudah sulit dijumpai bahkan punah,di Raja Ampat dapat kita temui.Salah satu spesies langka yang ada di Raja Ampat adalah spesies ikan pari manta dan hiu abu-abu.Hal tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan wisatawan asing untuk mengunjungi Raja Ampat.

Keanekaragam biota laut di Raja Ampat (dok.indonesia.travel)

Wilayah pulau-pulau di Raja Ampat sangatlah luas, mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut. Kepulauan Raja Ampat ini merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta yang merupakan penghasil lukisan batu kuno.(sumber wikipedia).

Ada 3 destinasi favorit wisatawan yang ingin berkunjung ke RajaAmpat.Pulau Misool,desa wisata Arborek dan Pulau Wayag.Mari kita telusuri keindahan alam serta panorama dari ketiga tujuan wisata favorit di Raja Ampat tersebut.

Pulau Misool : Surga Impian Wisata Tropis di Raja Ampat.

Misool merupakan satu dari empat pulau terbesar di kepulauan Raja Ampat.membentang sederetan pulau batu karang di bagian barat dan timur yang berbatasan langsung dengan laut Seram dan perairan lepas yang menjadi jalur migrasi hewan besar termasuk ikan paus.Kita dapat menikmati segala keindahan pulasu Misool ini tanpa harus membaginya dengan banyak orang,karena sebagian besar pulau-pulau yang tersebar tersebut belum ada penghuninya.

Air laut di Misool yang masih jernih (dok.indonesia.travel)

 
Dengan menumpang kapal kecil sewaan,kita dapat mengetahui keberadaa surga bawah laut di Misool tanpa harus mencebur ke beningnya air laut yang amat menyejukkan mata.Panorama alam yang menawan di pulau terpencil yang nyaris tidak tersentuh ini meliputi hamparan laut lepas yang luas dan amat bening airnya,pasir putih yang terhampar disepanjang pesisir pantai dengan dikelilingi pepohonan hutan tropis dan pohon bakau yang hijau permai.Pemandangan yang menyegarkan ini pasti akan menawan siapapun yang melihatnya,apalagi mengetahui apa yang disembunyikan di bawah lautnya.
Terdapat sejumlah titik penyelaman yang menawarkan pengalaman spektakuler menjelajahi surga bawah laut yang paling kaya di dunia ini. Beragam jenis ikan, terumbu karang, hiu, penyu, pari, dan biota laut lainnya menghuni surga bawah laut Pulau Misool. Oleh karenanya, snorkeling, diving, berenang, berjemur atau sekedar bersantai di tepi pantainya yang sepi akan memberi kesan eksklusif dan menjadi sebuah pengalaman berlibur yang mengesankan.

Bukan hanya kekayaan dan keindahan alamnya saja yang menjadi andalan wisata Pulau Misool ini. Keanekaragaman budaya dan adat istiadat dari masyarakat lokalnya juga patut ditelusuri. Peninggalan sejarah berupa lukisan di dinding-dinding gua juga dapat ditemukan di kawasan ini.
Terdapat beberapa desa di sekitar Pulau Misool yang juga menarik untuk dikunjungi. Kunjungan ke desa-desa kecil dengan populasi yang masih sedikit tentu akan memberi pengalaman dan pengetahuan mengenai budaya lokal, adat, istiadat, dan lainnya yang menarik untuk disimak. Menjelajahi hutan mangrove dan menyaksikan burung-burung serta binatang lainnya adalah pilihan kegiatan lain untuk mengisi liburan.

Komitmen masyarakat Misool untuk menjaga kelestarian sumberdaya lautnya pun patut diacungi jempol.Bertempat di kampung Yellu, Distrik Misool Selatan, masyarakat adat Pulau Misool mengukuhkan kepedulian mereka kepada pelestarian sumberdaya laut melaui upacara adat Timai yang mencerminkan keterikatan masyarakat dengan laut.Dengan memadukan ilmu konservasi modern dengan kearifan lokal dan praktek-praktek pengelolaan tradisional,Misool mampu bertahan dari kerusakan akibat kegiatan manusia.

Kepulauan Wayag : Ikonnya Raja Ampat


Keistimewaan kepulauan Wayag adalah kemana pun pandangan dilepaskan,dilihat dari delapan penjuru mata angin, atau pun dari atas dan bawah permukaannya,maka setiap warna dan bentuk yang berlabuh di persepsi kita tentang Kepulaun Wayag hanya mampu memberikan satu makna, yaitu kepuasan.Kepulauan Wayag adalah tujuan utama wisata dari Kepulauan Raja Ampat yang terletak di coral triangle di Asia Pasifik ini. Keindahan kepulauan Wayag diibaratkan hanya dengan melihatnya saja, belum lagi menyentuh dan menghirupnya kita sudah seperti di dunia mimpi sulit diurai oleh kata-kata.
Saat menelusuri kepulauan Wayag kita akan disuguhi deretan pulau-pulau kecil mulai dari sebesar minibus hingga seluas lapang badminton yang menebar pesona di depan sinar matahari pagi. Perairannya yang dangkal dan pulau-pulaunya yang kecil tapi menjulang,menjadi impian bagi para pemanjat tebing untuk menaklukannya. Tapi tak seorang pemanjat tebing pun yang nampak, atau merasa tertantang.

Terdapat kebudayaan lokal yang masih lestari hingga kini. Kebiasaannya dalam memperlakukan jenazah, sama seperti di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, atau seperti di Desa Trunyan, Bali. Jenazah disimpan di celah-celah karang, dengan tengkorak bersama tulang belulangnya disusun dikemudian hari. Disimpan pula beberapa wadah seperti piring dan mangkuk yang berisi makanan yang disukai jenazah tersebut semasa hidupnya. Tak ada bau yang menyengat di sekitarnya. Garis-garis yang nampak di dinding karang tempat terletaknya tengkorak yang putih menjadi teka-teki, apakah alam atau selainnya yang menyebabkan gerusan itu.

Mengunjugi Wayag,jangan lupa mengunjugi kantor Conservation International (CI) yang memiliki dermaga berhiaskan terumbu karang terindah.Ikan-ikan hias dan besar nampak berenang hilir mudik di bawah kayu-kayu dermaga dengan bebas tanpa ada khawatir terkena kail. Semua itu terjadi karena adanya sistem sasi yang diterapkan masyarakat perairan Raja Ampat. Dengan sasi, nelayan manapun tidak diperkenankan menangkap ikan di area sasi yang sudah disumpah. Melanggar sasi, artinya meresikokan keselamatan diri sendiri. Diyakini bahwa pelanggar akan sakit karena menangkap ikan sasi, atau memakan apa pun yang di-sasi. Sistem sasi sekarang telah diperkuat oleh keterlibatan gereja atau masjid dimana semua nelayan ikut bersumpah. Semua untuk kelestarian mahluk hidup di RajaAmpat

Berenang di perairan kepulauan Wayag dengan perlengkapan snorkeling tak pernah begitu memuaskan. Bahkan para penyelam pun memanfaatkan moment ini sebagai coffee break terindah di jadwal penyelamannya. Kejernihan airnya melebihi kualitas air di kolam renang mewah di sudut sunyi Nusa Dua, Bali. Ikannya tersebar di berbagai timbunan terumbu yang akan sangat jelas terlihat bila di telungsik dari ujung tertinggi pulau karst yang ada. Tengah hari, matahari menampakkan tiap warna yang sesungguhnya dipoles oleh Maha Pencipta. Tempat yang paling memuaskan di detik-detik itu hanya ada di puncak sebuah pulau yang paling sering digunakan untuk mengabadikan Kepulauan Wayag. Puncak ini adalah sebuah tempat yang wajib dikunjungi oleh semua fotografer yang mampir; Jerusalem atau Padang Arofah-nya fotografer di Kepulauan Wayag, Raja Ampat.
Jangan lupa merasakan kuliner khas Raja Ampat,Ikan Bumbu Kuning.Dengan teknik memasak yang berbeda disertai rasa gurih yang dimiliki setiap bumbu yang berasal dari pulau rempah-rempah terdekat.Pengalaman yang tidak akan terlupakan pastinya....

Desa Wisata Arborek

Ibu-Ibu Desa Arborek sedang membuat kerajinan tangan (dok.indonesia.travel)

Desa wisata Arborek terletak di Meos Mansar, hanya berjarak satu setengah jam dari Waisai, ibu kota RajaAmpat.Desa wisata ini tidak terlalu luas, luas areanya sekitar 7 hektar, sehingga tidak akan memakan banyak waktu dan energi untuk berkeliling berjalan kaki di sekitar desa ini. Ada sekitar 150 keluarga yang tinggal di desa Arborek ini.
Desa Arborek ini adalah desa pelopor di antara 18 desa yang indah di Papua Barat yang telah memulai pengembangan konservasi lokal kekayaan laut berbasis masyarakat.Desa Arborek telah mendapatkan reputasi yang luar biasa diantara otoritas lokal dan masyarakat internasional. Dengan bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pusat penelitian, dan organisasi non-pemerintah, masyarakat lokal di desa ini telah berhasil merumuskan peraturan daerah, penamaan kawasan konservasi mereka yaitu, Mambarayup dan Indip.

Dikenal sebagai Desa Wisata Arborek, masyarakatnya dikenal dengan kecakapan mereka dalam membuat kerajinan topi dan noken (tas tali). Tidak seperti kebanyakan wanita di desa-desa lain yang juga membantu suami mereka yang bekerja sebagai nelayan, hampir semua ibu di desa ini memproduksi kerajinan sebagai pekerjaan harian mereka. Tas bertali-tali yang disebut Noken telah terkenal di seluruh dunia. Keunikannya adalah daya tarik yang sebenarnya orang cari. Dalam perspektif lokal, noken ini tidak hanya tas. Ini adalah simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan. Hanya perempuan saja yang bisa membuat noken. Laki-laki tidak diperbolehkan untuk membuat noken, karena tas ini melambangkan rahim wanita.
Saly juga suvenir yang layak untuk dibawa pulang. Saly adalah rok yang terbuat dari serat kulit kayu atau serat pohon pisang, dikenakan oleh para wanita Dani dari Baliem.

Sebuah mangkuk tradisional dengan ukiran tangan yang unik dengan motif yang berbeda juga pantas untuk melengkapi koleksi di rumah. Pisau belati dari tulang burung Kasuari adalah oleh-oleh yang istimewa karena jarang dan terlihat indah.
Ketika mengunjungi desa Arborek, ingatlah untuk snorkeling dan menyelam untuk melihat ikan pari manta. Di laut datar yang tenang,kita bahkan dapat melihat ujung sayap ikan pari manta keluar dari air. Ikan pari manta di sini tak segan-segan berenang mendekati penyelam seolah mengajak bercengkrama dan menari di dalam air. Mengasyikkan sekali khan...



Menyelam adalah alasan utama mengapa pengunjung datang ke Raja Ampat. Setiap Anda menyelam akan selalu ada hal baru yang kita temui. Pengalaman yang berbeda dan pemandangan yang berbeda pada kesempatan yang berbeda adalah jaminan yang pasti. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Raja Ampat sangat kaya dan paling memiliki beragam spesies laut.

Wisata ke Raja Ampat disebut-sebut sebagai wisata yang mahal sebab tarif dan harga barang dan jasa di kawasan ini memang terbilang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Oleh karenanya, untuk menghemat biaya, bepergian secara berkelompok adalah pilihan bijak dan tentunya lebih menyenangkan. Sewa kapal dan penginapan adalah beberapa pos-pos pengeluaran yang bisa dibagi dengan orang lain agar lebih ringan.

Transportasi memang menjadi sebuah tantangan tersendiri bila ingin bermobilitas di perairan Kepulauan Raja Ampat. Perjalanan yang memakan waktu empat hingga enam jam dari Waisai, Ibu kota Raja Ampat, akan memerlukan biaya sebesar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta untuk perjalanan itu saja. Cukup mahal bila dibandingkan di kemudahan bertansportasi di Pulau Jawa, tapi tak terbandingkan dengan kepuasan yang diraup.

Ada beberapa alternatif moda transportasi untuk menuju ke Raja Ampat.
Pertama, menggunakan kapal PELNI (Rp 700.000-800.000/orang, sekali jalan). Paling murah, tapi perjalanannya paling lama. 5 Hari 4 malam hingga tiba di Kota Sorong.
Alternatif kedua adalah membeli tiket promo penerbangan langsung ke Sorong. Maskapai Sriwijaya misalnya, pernah memberi promo Buy 1 Get 1 Free. Ini berlaku untuk dua orang, dengan hanya Rp 1 juta per orang. Tinggal dikali dua untuk ongkos pulang-perginya.
Opsi ketiga adalah melakukan penerbangan (promo tentunya) dari Jakarta ke Ambon, lalu lanjut dengan kapal PELNI dari Ambon-Sorong. Tapi siap-siap saja, karena kapal PELNI ini hanya mampir sekitar 1 minggu sekali.(sumber detik.travel)

Semoga saja keindahan panorama alam bawah laur di Kepulauan Raja Ampat dapat lestari sehingga akan semakin banyak warga negara Indonesia yang berkunjung kesana.(@dwisnfkaafi)

Eksotiknya Raja Ampat


No comments: