Thursday, June 25, 2015

Memupus Mitos Salah dan Berbagi Fakta Sebenarnya Tentang HIV/AIDS



Pertama kali saya mengenal istilah HIV/AIDS sejak kelas 1 SMP pada tahun 1991.Waktu itu pada pelajaran teori olahraga,ibu guru saya menerangkan tentang adanya penyakit baru yaitu HIV/AIDS tersebut dan sudah menyebar berbagai negara.Tidak banyak informasi yang disampaikan oleh ibu guru olahraga tersebut.Intinya penyakit tersebut ditemukan pada tahun 1988 di wilayah benua Afrika dan disebabkan karena hubungan seksual yang dilakukan secara bebas dan berganti ganti pasangan,dan belum ditemukan obat penawarnya.Karena masih berumur belia, saya tidak terlalu “ngeh” dengan apa yang disampaikan oleh ibu guru tersebut.Teman teman saya sekelas sepertinya juga masih asing dengan berbagai macam istilah penyakit baru tersebut.Maklum saja,saat itu baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga untuk sekedar mengetahui informasi tentang apa yang dinamakan hubungan seksual tersebut masih tabu untuk dibicarakan.

Seiring berkembangnya teknologi informasi yang membuat semakin mudahnya mengakses berbagai macam informasi,ternyata apa yang disampaikan oleh ibu guru saya sewaktu SMP tersebut terbukti menjadi kenyataan saat ini.Bila dulu penyakit HIV/AIDS tersebut terkesan sebagai penyakit yang menyerang orang asing saja,ternyata sekarang penduduk Indonesia pun sudah banyak yang terjangkit penyakit HIV/AIDS tersebut.Nah orang yang terinfeksi HIV/AIDS tersebut sekarang ini lebih dikenal dengan sebutannya ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). Metode penularannya tidak hanya melalui hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda beda,tapi sudah berkembang lebih jauh lagi. Penularannya bisa melalui proses transfusi darah yang tidak di screening terlebih dahulu,tukar menukar jarum suntik terutama bagi pecandu narkoba serta penggemar tatto serta bayi yang dikandung seorang ibu yang sudah terinfeksi HIV/AIDS.

Walaupun kebanyakan orang sudah mengetahui tentang bahaya penyakit HIV/AIDS,tapi masih banyak juga yang belum mengetahui sebenarnya seperti apa sih penyakit HIV/AIDS tersebut. Ternyata istilah HIV dan AIDS tersebut sebenarnya memiliki arti dan definisi yang berbeda.HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus,yaitu sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.Sedangkan AIDS sendiri singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome,adalah kondisi dimana kerusakan sistem imun tubuh sudah dalam kondisi parah yaitu ketika sel darah putihnya (CD4) dibawah 200.Normalnya jumlah sel darah putih (CD4) adalah berkisar antara 600-1.500 mililiter darah.Terkait pemahaman masyarakat tentang HIV/AIDS, perkembangan terakhir ternyata masih banyak warga masyarakat yang masih mempercayai berbagai mitos yang sayangnya mitos tersebut banyak yang tidak benar.Dengan pemahaman yang kurang terhadap penyakit HIV/AIDS ini tentu akan menimbulkan persepsi yang salah sehingga bisa berakibat terjadinya diskriminasi bagi penderita HIV/AIDS untuk berbaur dan bersosialisasi di tengah masyarakat.

Berikut ini berbagai mitos yang salah dan berkembang di tengah masyarakat serta fakta sebenarnya tentang HIV/AIDS yang saya rangkum dari berbagai sumber.Yuk disimak...

  1. Mengidap virus HIV berarti mengidap AIDS.
    Ini adalah mitos yang salah,faktanya sekarang ini dengan pengobatan yang tepat seseorang yang memiliki virus HIV selama bertahun tahun bahkan puluhan tahun tidak berkembang menjadi AIDS.Seseorang divonis menderita AIDS jika memiliki HIV disertai adanya infeksi penyakit kronis lainnya seperti tuberkolosis,pneumonia atau jumlah sel darah putih (CD4) kurang dari 200.
  1. Setelah mengidap HIV,penderita akan meninggal dalam beberapa tahun kedepan.
    Lagi lagi ini adalah mitos yang salah.Fakta sebenarnya,semua orang yang sudah terinfeksi virus HIV memiliki pengalaman yang berbeda-beda.Beberapa orang tersebut akan segera menderita AIDS dalam beberapa bulan saja sejak terinfeksi virus HIV,tapi ada banyak orang lain juga yang dapat hidup selama puluhan tahun dengan HIV dan memiliki harapan hidup yang normal. Kuncinya adalah jika kita merasa memiliki resiko yang tinggi tertular penyakit HIV,segera saja melakukan pemeriksaan di pelayanan kesehatan terdekat karena gejala bisa muncul setelah 2 sampai 10 tahun sejak kita terinfeksi.Banyak orang yang tidak menunjukkan gejala apapun setelah bertahun-tahun terinfeksi,sehingga melakukan test atau pemeriksaan adalah tindakan terbaik.Semakin dini pengobatan akan semakin baik karena belum masuk pada kondisi AIDS.Penanganan yang tepat dan konsultasi serta pemeriksaan teratur ke dokter dapat membuat kita bisa menjalani kehidupan normal.
  1. Penyakit HIV bisa diketahui dari gejalanya.
    Ini juga hanya mitos yang menyesatkan.Fakta yang benar adalah gejala HIV mirip dengan sakit flu seperti demam, kelelahan,timbulnya ruam di kulit dan sakit tenggorokan.Gejala tersebut biasanya menghilang setelah beberapa minggu dan kemungkinan tidak akan timbul gejala tersebut selama beberapa tahun kedepan.Satu satunya cara untuk mengetahui apakah anda terinfeksi HIV atau tidak adalah dengan tes laboratorium.Jadi penyakir HIV ini belum bisa diketahui hanya dari gejalanya yang timbul di awal terinfeksi.
  1. HIV/AIDS bisa disembuhkan.
    Sampai detik ini belum ada obat yang mampu mengobati HIV secara tuntas.Obat HIV yang beredar selama ini hanya berfungsi untuk menjaga agar kadar virus HIV tersebut tetap rendah serta membantu menjaga sistem kekebalan tubuh penderita.Beberapa obat bisa berfungsi untuk mencegah HIV memperbanyak diri,obat yang lain mencegah virus memasuki material genetik kedalam sistem kekebalan tubuh.Jadi jangan percaya mitos bahwa HIV bisa disembuhkan,kecuali atas kuasa Tuhan.
  1. HIV/AIDS bisa menular hanya dengan bersentuhan.
    Mitos ini yang membuat penderita HIV/AIDS menjadi tersisihkan dalam pergaulan di tengah masyarakat.Padahal fakta yang benar adalah HIV tidak akan menular hanya karena kita berpelukan,bersalaman,bertukar pakaian atau handuk,bahkan minum air dari gelas yang sama maupun bersentuhan kulit atau terkena tetesan keringat dari penderita HIV/AIDS.Jadi kita tetap dapat hidup berdampingan dengan penderita HIV/AIDS tanpa perlu merasa takut akan tertular.Seperti yang saya sampaikan diatas,penularan HIV/AIDS hanya melalui aktivitas seks bebas tanpa kondom,berbagi jarum suntik atau membuat tatto dari peralatan yang tidak steril.Saat ini sudah jarang terjadi penularan HIV/AIDS melalui transfusi darah karena begitu ketatnya prosedur transfusi yang diberlakukan oleh rumah sakit maupun PMI.Jadi sekali lagi jangan percaya mitos ini.
  1. HIV bisa menular melalui gigitan nyamuk.
    Faktanya,melalui berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli disimpulkan bahwa HIV tidak bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk.Hal ini berbeda dengan penyakit malaria maupun demam berdarah yang penyebabnya adalah gigitan nyamuk.Jadi jangan takut tidur bersama dengan penderita HIV ya,sekali lagi ini juga mitos yang tidak benar.
  1. Hubungan seks menjadi aman jika kedua pasangan telah terinfeksi HIV.
    Ini adalah mitos yang salah.Faktanya,ternyata virus HIV ini tidak hanya 1 saja jenisnya,ada banyak jenisnya sehingga kedua pasangan tersebut tetap harus menggunakan kondom,gunanya untuk mencegah kedua pasangan tersebut tertular jenis virus HIV lainnya. Hal inilah yang membuat virus HIV bisa menjadi lebih agresif.Selain itu penggunaan kondom juga berfungsi untuk menghindari penularan penyakit penyakit kelamin lainnya terhadap pasangannya.
  1. HIV / AIDS tidak bisa tertular lewat oral seks.
    Ini juga mitos yang salah,faktanya beberapa hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang-orang yang menyukai oral seks juga bisa tertular.Virus HIV juga ditemukan dalam air ludah tetapi jumlahnya sangat sedikit untuk bisa menyebabkan infeksi.Akan tetapi penularan HIV melalui seks oral terjadi jika ada lesi (luka) di mulut.
  1. Wanita yang terinfeksi HIV tidak bisa mempunyai anak.
    Ini juga mitos yang tidak benar.Faktanya wanita yang terinfeksi virus HIV tetap bisa hamil dan mempunyai anak.Memang bayi yang dikandungnya bisa tertular virus HIV,namun resiko penularan kepada bayi tersebut dapat ditekan dengan secara teratur mendapatkan perawatan dari dokter.Ada beberapa cara untuk mengurangi resiko penularan wanita hamil kepada bayinya:   
             1.Menggunakan obat secara teratur dibawah pengawasan dokter.
             2.Melahirkan secara caesar atau operasi.
             3.Tidak menyusui bayinya
  1. Pasangan saya khan setia,jadi tidak mungkin saya terinfeksi HIV.
    Hilangkan mitos negatif ini dari benak anda.Faktanya setia atau tidak pasangan anda tidak menjamin terbebas dari infeksi HIV/AIDS.Hal ini terkait dengan kehidupan seksnya dimasa lalu.Orang yang terinfeksi HIV tidak akan menunjukkan gejala apapun di masa masa awal terkena infeksi.Biasanya ini yang disampaikan oleh para perempuan yang sebenarnya memiliki kehidupan seks yang baik baik saja tapi terkena infeksi HIV dari suaminya.
  1. Siapapun bisa terinfeksi HIV/AIDS
    Ini adalah fakta yang terjadi sekarang ini.Setiap orang bisa terjangkiti HIV;pria,wanita,tua-muda,anak-anak,bayi,gay ataupun yang mempunyai kehidupan sex yang normal.Setiap tahunnya jumlah penderita HIV diseluruh dunia menunjukkan peningkatan dan sekitar 30%- nya mengidap AIDS dan meninggal dunia.

Itulah beberapa mitos salah yang berkembang di tengah masyarakat sekarang ini serta fkat sebenarnya tentang HIV/AIDS.Memang saat ini penderita HIV/AIDS terbanyak berada di benua Afrika dan Amerika akan tetapi melihat perkembangan akhir akhir ini jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia juga menunjukkan peningkatan.Walaupun berbagai lokalisasi yang ada di beberapa kota sudah ditutup oleh Pemerintah Daerah setempat,pengawasan pekerja seks komersial yang memang paling rawan terkena infeksi HIV/AIDS menjadi lemah karena menyebar ke mana-mana. Belum lagi jumlah pengguna narkoba di Indonesia juga semakin meningkat dari tahun ke tahunnya. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril serta digunakan bersama sama bisa menjadi media penularan HIV.Ini menjadi PR kita bersama untuk mencegahnya agar HIV/AIDS tidak berkembang semakin besar dan mengancam masa depan warga Indonesia.Jadi kita harus tetap waspada dengan perkembangan penyakit HIV/AIDS ini.

Kehadiran negara untuk turut serta dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di buktikan dengan dibentuknya KomisiPenanggulangan AIDS Nasional atau disingkat KPAN.Komisi ini berada dibawah kendali langsung Presiden sehingga ruang lingkupnya lebih luas dan lebih cepat dalam mengambil kebijakan tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Untuk lebih mengintensifkan kampanye bahaya penyakit HIV/AIDS secara nasional,Komisi Penangulangan AIDS Nasional akan menyelenggarakan Pertemuan Nasional AIDS V (PernasAIDS V) pada tanggal 25-29 Oktober 2015 di Makassar,Sulawesi Selatan.Semoga saja dalam Pertemuan Nasional tersebut menghasilkan keputusan yang bermanfaat dan membawa dampak yang positif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia ini. (@dwisnfkaafi)


Sumber referensi :

No comments: