Sunday, August 17, 2014

Petualangan bersama Daihatsu “Terios 7 Wonders Hidden Paradise “

            (Edisi Pulau Jawa)

           Pesona keindahan alam Indonesia memang tiada habisnya di jelajahi.Di setiap daerah di Indonesia terdapat berbagai karakteristik alam yang exsotik, beragam obyek wisata budaya yang menggambarkan Ratna Mutu Manikam .Untuk menelusuri berbagai surga yang tersembunyi tersebut,Daihatsu Indonesia menggelar ekspedisi Terios 7 Wonders Hidden Paradise 2013 yang menjelajahi wilayah Jawa hingga Pulau Komodo menempuh perjalanan selama 14 hari dengan jarak tempuh 3000-an kilometer. Dengan didukung tunggangan model anyar dari Daihatsu,Terios Face Lift sebanyak 7 unit yang melibatkan sejumlah awak media cetak,media elektronik,media online dan blogger,menjadi ajang untuk mempertegas ketangguhan performa Terios dalam menyusuri medan darat dengan berbagai macam trek.

             Sebelum memulai perjalanan panjang petualangan dimulai,tentu diawali dengan persiapan yang matang.Pertama kali yang harus dipersiapkan dan pengecekan tentu saja 7 unit mobil Terios-nya. Untungnya, 7 unit Terios tersebut baru keluar dari pabrik sehingga memperingan kerja team.Mengingat lama perjalanan selama 14 hari,dibutuhkan tempat ekstra untuk membawa barang bawaan.Pilihannya roof box Thule untuk dipasang di Terios.Navigasinya pun tak luput dari pengecekan,walaupun terios Face Lift ini sudah dilengkapi dengan GPS yang terintegrasi di kockpitnya,GPS eksternal pun dipasang dalam unit Terios untuk menambah kenyamanan di perjalanan.Alat komunikasi pun disinkronkan sesama anggota team agar koordinasi,informasi serta strategi perjalanan dapat dikomunikasikan antar peserta lebih cepat.

Dan akhirnya tanggal 30 September 2013 ekspedisi Terios 7 Wonder  HiddenParadise dimulai.

Peresmian keberangkatan 7 mobil Terios berpetualang dalam 7 Wonder ; Hidden Paradise 

1. Pesona Sawarna
 
Tujuan pertama ekspedisi Terios 7 Wonder  Hidden Paradise yaitu Desa Sawarna.Sebuah desa wisata yang dikembangkan awal tahun 2000-an.Tidak sekedar desa wisata biasa tapi Sawarna desa wisata yang berkonsep desa ramah lingkungan.Desa ini terletak di kecamatan Bayah,Provinsi Banten. Jaraknya sekitar 185 kilometer dari Jakarta. 
 
Letak desa Sawarna bisa di tempuh melalui jalan darat dari kota Serang - Malimping – Bayah- Sawarna, alternatif kedua dari kota Serang - Rangkasbitung - Gunung Kencana - Malimping - Bayah, alternatif ke tiga dari kota Bogor - Pelabuhan Ratu – Sawarna.Dan team Terios 7 Wonder Hidden Paradise memilih melalui jalur alternatif ketiga.Lewat kota Bogor melewati jalan berliku naik turun rute Cikidang-Pelabuhan Ratu-Sawarna.Untungnya fasilitas hiburan dengan fasilitas entertainment audio yang disematkan di Terios cukup memberi kenyamanan kru dalam perjalanan.

 
Team Terios 7 Wonder Hidden Paradise tiba di Sawarna disambut pintu gerbang dengan jembatan gantung sepanjang 50 meter sebagai pintu masuknya.Sensasi diayun-ayunkan sewaktu melintasi jembatan gantung menjadi keunikan tersendiri setiap memasuki desa wisata Sarwana ini.

Sebagai desa wisata yang berkonsep ramah lingkungan, di Sarwana kita dilarang membuang sampah sembarangan.Kita pun dimohon untuk mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak terpakai yang kita bawa dan membuangnya ke tempat yang benar. Ini bertujuan agar kita tidak meninggalkan jejak yang akan merusak keindahan pantai Sawarna.

Sudah tersedia berbagai macam penginapan murah di Pantai Sawarna dari Villa, Home Stay, Cottage, Saung, Bungalow dan lainnya. Harga untuk setiap penginapan di Sawarna rata - rata hampir sama semua, yang membedakan harga fasilitasnya saja.Penginapan AC atau penginapan non AC. Tarifnya pun bervariasi mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu/malam.

Lokasi penginapan - penginapan tersebut terletak tidak jauh dari bibir pantai Sawarna sekitar ± 200 meter sehingga dari dalam penginapan suara deburan ombak Sawarna akan merdu di dengar.

Ada 2 spot pantai yang disambangi oleh team Terios 7 Wonder Hidden Paradise ini yaitu Pantai Ciatir dan Pantai Tanjung Layar. Di pantai Ciantir ini sangat dikenal diantara wisatawan asing yang hobi surfing. Karena pantai ini memiliki ombak cukup tinggi untuk surfing,ciri khas ombak Samudera Hindia.

Sementara Pantai Tanjung Layar yan menjadi ikon dari Sarwana terletak tak jauh dari pantai Ciatir.Mengapa disebut pantai Tanjung Layar?Ternyata karena di pantai ini terdapat dua buah batu karang raksasa yang berbentuk seperti layar kapal yang terkembang. Keunikan bentuk karang ini membuat Pantai Tanjung Layar kerap menjadi obyek fotografi yang menarik.Meski batu karang tersebut berada di tengah laut,kita dapat dengan mudah menghampiri dua karang raksasa tersebut apabila air laut sedang surut. Laut menuju karang cukup dangkal, hanya hampir selutut orang dewasa.

Hanya saja harus ekstra berhati-hati karena banyak karang tajam di dasar lautnya yang dapat melukai kaki kita, terdapat beberapa bulu babi di antara karang-karang tersebut. Jalannya juga cukup licin, sehingga berhati-hatilah saat melangkah.Ke Sarwana rasanya belum lengkap tanpa ke Pantai Tanjung Layar ini.

Ombak, laut biru, pasir putih, perahu nelayan, gemiricik air dan lambaian nyiur pohon kelapa menjadikan alasan yang kuat untuk berkunjung ke Sawarna.Dan Sarwana dengan pesona alaminya layak masuk daftar pilihan wisata bagi warga Jakarta dan sekitarnya.







2. Blessing In Disguise Merapi

           Tujuan selanjutnya dari petualangan Terios 7 Wonder Hidden Paradise ini adalah mengeksploitasi pesona Merapi di Yogyakarta.Keperkasaan Daihatsu Terios benar benar diuji performa daya tahannya (endurance) pada destinasi kedua ini, Lereng Merapi. Hampir 20 jam perjalanan dari Sarwana, Banten menuju Yogyakarta sukses dilakoni oleh 7 Daihatsu Terios.
 
Bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya tentu masih ingat keganasan letusan Merapi yang terjadi pada hari Jumat 5 November 2010 jam 00.05 WIB.Letusan terdahsyat Merapi yang pernah terjadi di abad 20 ini yang menewaskan 275 orang warga di lereng tenggara Merapi.Desa-desa di selatan - tenggara Merapi luluh lantak akibat terjangan awan panas (wedhus gembel),termasuk desa Kinahrejo,tempat tinggal juru kunci Merapi,Raden Ngabehi Surakso Hargo atau yang lebih dikenal Mbah Maridjan.Hampir sebagian besar desa-desa tersebut tertutup oleh abu material vulkanik Merapi.

Untuk menuju ke area Lava tour Merapi di dusun Kinahrejo,team Daihatsu Terios harus melintasi sisa sisa jalan yang tergerus oleh ganasnya erupsi Merapi.Debu abu vulkanik beterbangan disepanjang perjalanan menyusuri rute menuju ke Kinahrejo. Perjalanan yang menciptakan tantangan tersendiri dan menjadi pesona yang bisa dinikmati.Tentu ini menjadi uji kehandalan dan performa dari Daihatsu Terios yang sesungguhnya sekaligus mencoba trek yang menantang disini.



Tiba di salah satu shelter yang dibangun oleh Pemda DIY didaerah Umbulharjo,Cangkringan,team Terios 7 Wonder Hidden Paradise disambut oleh kesenian tradisional khas lereng Merapi,kesenian Jathilan.Tarian Jathinal ini yang dipercaya sebagai penolak bala oleh masyarakat lereng Merapi sehingga tetap eksis sampai hari ini.



Dibalik keganasan letusan awan panasnya, letusan Gunung Merapi juga memiliki sisi baik. Abu vulkanik dari Gunung Merapi memberikan kesuburan bagi tanah di kaki gunung dan ribuan hektar sawah di bawahnya.Ada miliaran meter kubik material seolah memberikan sumber alam yang siap dieksplorasi menjadi hal ekonomis. Bisa jadi modal dan harta tersembunyi yang siap memakmurkan masyarakat setempat.

     Bahkan, warga sekitar mulai bisa mengoptimalkan wisata pasca-erupsi tadi. Selain miliaran material kubik,lava tour dan memorabilia (museum) dari swadaya warga saat bencana mendera selain museum Gunung Merapi di Kaliurang yang dikelola Pemda Yogyakarta. Seperti museum swadaya (Museum Sisa Hartaku) yang dikelola Widodo. Barang-barang hingga kondisi terakhir saat awan panas (wedhus gembel) menghantam desa mereka masih bisa terlihat di sini. Barang-barang koin,alat elektronik, sepeda motor hingga rumah tinggal masih terekam jelas.Sementara barang-barang yang berkaitan dengan Mbah Maridjan seperti alat rumah tangga sampai mobil evakuasi terakhir warga Merapi juga dipajang di kediaman sang juru kunci. Warga pun mulai menjajakan cinderamata khas Merapi kepada para pengunjung.



           Selain itu, pesona wisata pasca-erupsi Merapi bisa dinikmati publik. Kita bisa menggunakan mobil jip atau motor trail untuk digunakan menikmati pesona Merapi. Untuk tarif motor trail mulai Rp 50 ribu – Rp 100 ribu, sementara kendaraan jip, ongkosnya mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 450 ribu

Sebagai bagian dari kepedulian dan perhatian dalam mendukung pelestarian alam, di Kinahrejo, Daihatsu melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa penanaman 10 ribu pohon untuk penghijauan di kawasan Kinahrejo.Dihadiri sejumlah pejabat seperti Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan DI Yogyakarta mewakili Gubernur DIY,Bupati Sleman, Camat Cangkringan, Kepala Desa Umbulharjo,Kepala Dusun Kinahrejo, Kepala Dusun Pangkurejo dan staf hadir acara simbolis penanaman 10 ribu pohon ini.


         Empat tahun setelah letusan Merapi , kawasan Kinahrejo kini sudah hijau dan sejuk lagi. Pohon-pohon pinus yang dulu hangus, kini sudah mulai tumbuh. Kinahrejo sekarang menjadi obyek wisata alam tempat menikmati keindahan Gunung Merapi sekaligus menyaksikan bukti bahwa alam memiliki keseimbangannya sendiri.Itulah Merapi yang seolah mempunyai daya magis bagi warga sekitarnya.Panorama alamnya yang perlahan tapi pasti mulai pulih memberikan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.Pesona Merapi seolah tidak pernah habis digali.


3. Harmonisasi Alam di Kawasan Bromo – Tengger – Semeru


           Destinasi berikutnya dari petualangan Terios 7 Wonder Hidden Paradise ini adalah menyambangi dari dekat kehidupan masyarakat Tengger di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Rute yang ditempuh oleh team Terios 7 Wonder Hidden Paradise menuju ke Ranupani yang berawal dari Tumpang – Dampit – Candipuro – Senduro – Ranupani.Jalur ini merupakan jalur alternatif dan memakan waktu lebih lama sekitar 5 jam lebih perjalanan dari rute Tumpang – Ngadas –Njemplang – Bantengan – Ranupani.Sekali lagi kehandalan dan performa dari Daihatsu Terios Facelift kembali diuji. Trek tanjakan, turunan dan berliku sukses dilakoni Terios.Bahkan trek ekstrem Senduro – Ranupani nan menantang,selain karena kondisi trek yang banyak tanjakan dan turunan tajam menjadi menu yang dilahap habis oleh Daihatsu Terios FaceLift.Dengan dibekali mesin 1.495 cc 4 siinder DOHC VVT-i yang menghasilkan tenaga 109 dk pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi 145 Nm pada putaran mesin 4.400 rpm seolah tidak kehabisan amunisi untuk merangsek menuju ke desa Ranupani,Lumajang,Jawa Timur.
Sepanjang perjalanan menuju ke desa Ranupani,team Terios 7 Wonder;Hidden Paradise melihat secara dekat kehidupan perladangan masyarakat Tengger. Memang daerah Tengger selama ini terkenal sebagai penghasil sayur mayur yang menyuplai kebutuhan sayuran ke berbagai kota di Jawa Timur.




 



 








            Desa Ranupani ini adalah desa Tengger terakhir menuju jalur pendakian Gunung Semeru.Menurut sejarahnya,Desa Ranupani merupakan pemukiman asli masyarakat Jawa sejak jaman Majaphit berkuasa dan sampai hari ini masih memegang teguh tradisi budaya Tengger.

Saat ini Desa Ranupani adalah sebuah Desa "Enclave" (pemukiman penduduk di dalam kawasan konservasi) dalam kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Di sini pulalah letak sebuah danau alami yang bernama Ranupani yang letaknya persis di antara Desa Ranupani dengan Kantor Resort Ranupani Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru.

           Terdapat keunikan tradisi yang terdapat di desa Ranupani ini.Setiap tamu yang sudah dianggap sebagai saudara (keluarga) pasti akan diajak untuk bercengkrama di pawonan (dapur).Bagi masyarakat Ranupani,pawonan tidak sekedar sebagai tempat memasak tapi juga tempat berkumpulnya anggota keluarga untuk menghangatkan diri.Maklum udara di Ranupani kalau malam hari sangat dingin,suhunya bisa mencapai -4 C.Selain itu fungsi pawonan juga sebagai ruang makan dan juga sebagai ruang penerima tamu. Begitu juga kehadiran team Terios 7 Wonder Hidden Paradise di Ranupani di ajak kesalah satu pawon warga Rannupani,pawon Mbah Iyem. Hidangan khas Tengger seperti ganyong,semen dan nasi jagung pun menjadi menu makan malam team Terios.


            Malam itu setelah melakukan acara makan malam bersama di Pawon Mbah Iyem,team Terios 7 Wonder Hidden Paradise memutuskan untuk bermalam di tepi danau Ranu Regulo.Dengan mendirikan 7 tenda doom di pinggir danau Ranu Regulo ini,malamnya peserta Terios 7 Wonder;Hidden Paradise disuguhi pemandangan langit yang menakjubkan.Bintang-bintang bertebaran menambah eksotisme suasana malam di danau Ranu regulo ini.

            

Nah,Danau Ranu Regulo ini adalah danau alami yang letaknya bersebelahan dengan Ranupani atau kurang lebih 10 menit jalan kaki dari Ranupani. Kondisi Ranu Regulo jauh lebih bersih dan lebih baik dari Ranupani yang makin hari makin memburuk karena dijadikan pembuangan limbah rumah tangga masyarakat Ranupani. Di musim kemarau jika kita beruntung dalam perjalan dari Ranupani ke Ranu Regulo dan atau sebaliknya kita akan berjumpa dengan ayam hutan merah yang agak jinak (jinak-jinak merpati).

Ditemani embusan angin malam pegunungan Tengger yang dingin menusuk tulang tidak menyurutkan semangat tim menguak surga tersembunyi di dataran tinggi Taman Nasional Bromo – Tengger –Semeru ini.


Seperti kegiatan serupa di Kinahrejo,Yogyakarta,di Ranupani ini pun Daihatsu melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berupa bantuan berupa sapu dan tempat sampah langsung diberikan kepada pengurus desa Ranupani serta sebanyak 14 sapu lidi dan wadah sampah diberikan secara langsung di lapangan Ranupani ke pengurus remaja setempat. Bantuan alat-alat kebersihan tersebut didasari isu kebersihan dan sampah menjadi sentra/penting seiring semakin derasnya kunjungan para wisatawan ke daerah itu.




4. Nuansa Afika di ujung timur Pulau Jawa

 

        Setelah menikmati pesona keindahan pantai Sarwana di Banten,keindahan alam Merapi serta merasakan dinginnya udara malam di Tengger, saatnya team Terios 7 Wonder;Hidden Paradise merasakan keunikan dan sensasi Taman Nasional Baluran,eksotisme alam bebas di ujung timur pulau Jawa.

Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di kecamatan Banyuputih,Kabupaten Situbondo,Jawa Timur. Lokasi Baluran terbilang mudah ditemukan. Pintu gerbang utamanya terletak di Jalan Situbondo - Banyuwangi yang merupakan akses utama Surabaya – Situbondo– Ketapang Jawa Timur menuju Bali.Luas area Taman Nasional Baluran mencapai 25.000 ha,dengan di tengah kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi.Sekitar 15 kilometer dari pintu gerbang menuju wisma penginapan. Jalan rusak menuju wisma menjadi
menu utama. Untungnya, suspensi Terios FaceLift ini mampu meredam guncangan jalan rusak akses menuju Afrika di ujung timur Jawa ini.



 
         Team Terios 7 Wonder Hidden Paradise sampai di Taman Nasional Baluran matahari sudah condong ke barat.Team disambut oleh petugas Taman Nasional Baluran dan ditawari untuk ikutdalam safary night Baluran.Tawaran yang tidak dapat ditampik oleh seluruh kru.Paling tidak, semilir angin Baluran dan gelapnya alam Baluran kian menambah sensasi pelesiran malam hari di Taman Nasional Baluran ini.

Melalui jalan setapak, sinar lampu senter menjadi pemandu sekaligus penerangan sepanjang safary night

berlangsung. Sejumlah fauna pun masih bisa ditemui dalam pelesiran malam ini seperti musang, trengggiling,rusa dan kera. Tidak lebih dari 2 kilometer, pelesiran malam ini dilakoni dengan dipandu oleh petugas setempat.


         Sayangnya tim belum beruntung bertemu dengan ikon taman nasional Baluran ini, Banteng Jawa. Meski perburuan sekaligus pencarian dilanjutkan pagi esok harinya.

Setelah dipastikan tidak bertemu dengan ikon Baluran tersebut,team pun langsung bergerak mengeksplorasi alam liar Baluran.Target pertama adalah padang savana. Inilah hamparan
savana terluas di Pulau Jawa, membuat siapa saja yang berkunjung ke sini serasa berada di Afrika. Di Baluran tersaji sungguhan alam menakjubkan ketika ratusan rusa berlarian menuju kubangan air, merak jantan melebarkan ekornya untuk menarik perhatian sang betina, puluhan kerbau besar yang gagah, belasan elang mencari makan, hingga lutung dan makaka yang bergelantungan. Belum lagi pepohonan khas Baluran yang mirip pohon pinang dan berbuah sekali seumur hidup sebanyak 1 ton untuk kemudian mati. Pohon pilang yang berbatang putih dan rimbun, bila kita mengamatinya secara seksama maka mirip pohon di film “Avatar” serta pohon bekol yang rindang mirip beringin dengan bernuansa magis.

       Puas mengekplorasi padang savana, menara pandang menjadi target berikutnya. Letaknya sekitar 500 meter dari penginapan. Dari menara setinggi 5 meter kita dapat melihat berbagai jenis satwa seperti merak, ayam hutan, banteng, kerbau liar, rusa, kijang, babi hutan dan lain-lain pada waktu pagi dan sore hari serta pemandangan yang indah di sekitar kawasan Baluran.

Jadi bila ingin menikmati suasana wisata alam bebas yang dilengkapi dengan safary night-nya,tidak usah pergi jauh-jauh sampai ke benua Afrika.Cukup Taman Nasional Baluran menjadi opsi terbaik menikmati suasana nuansa Afrika di pulau Jawa.






        Perjalanan panjang Terios 7 Wonder Hidden Paradise masih berlanjut menuju ke pulau Lombok.Selama perjalanan menyusuri sisi selatan pulau Jawa mulai dari Sarwana,Banten menuju ke kawasan Lava Tour Merapi di Kinahrejo,Yogyakarta sampai merasakan sensasi dinginnya malam di Tengger hingga menyambangi eksotisme alam bebas ala Afrika di Baluran,performa Daihatsu Terios Facelift ini sangat membanggakan.7 unit mobil SUV Daihatsu Terios FaceLift sampai dengan di Baluran tetap dalam kondisi prima,membuktikan produk otomotif dari pabrikan Daihatsu ini memang berkualitas.

Tagline pada sosok terbaru dari Daihatsu Terios anyar yaitu “Discover The New Adventure” begitu senada dengan ekspedisi Terios 7 Wonders Hidden Paradise 2013 ini.

Tonton video perjalanan selengkapnya Daihatsu Terios Hidden Paradise dibawah ini


 


















No comments: