Pantai Indrayanti,Gunung Kidul,D.I Yogyakarta (dok.pri)
Sekarang ini siapa yang tidak kenal dengan Kabupaten Gunung Kidul. Kabupaten paling timur dari provinsi Daerah istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan produk gaplek dan tiwul instannya ini,ternyata menyimpan beragam tempat wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi.Mulai dari situs Gunung Purba di Nglangeran,Susur sungai di Goa Pindul,hingga pantai yang berjejer dari pantai Baron,Krakal,Sundak,Sepanjang dan yang terakhir Pantai Indrayanti.Pantai Indrayanti ini merupakan pantai baru yang langsung menjadi primadona tujuan wisata domestik bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Ombak lautnya yang tenang,airnya yang jernih,angin lautnya yang semilir serta kondisi pantainya yang bersih serta pasir pantai yang putih bersih seperti pasir pantai di Kuta Bali,menjadi keunggulan dari pantai Indrayanti ini.
Dari arah Yogyakarta,pantai Indrayanti dapat ditempuh melalui Jalan Yogya-Wonosari melalui Piyungan,Bukit Pathuk,hingga melalui kota Wonosari menuju kearah pantai Baron.Lama perjalanan dari Yogyakarta sekitar 2.5 jam.Sepanjang perjalanan sejak meninggalkan Kecamatan Piyungan,kita akan disuguhi pemandangan alam khas Gunung Kidul. Jalan yang menanjak,berkelol-kelok,turunan tajam dan tikungan tajam menjadi pengalaman tersendiri menyusurinya.Kondisi jalan raya di Gunung Kidul dalam kondisi bagus sehingga kita nyaman melaluinya. Setelah melewati kota Wonosari,kita akan disuguhi pemandangan bukit-bukit yang menghijau dengan pemandangan sawah tadah hujannya. Beragam pohon jati berjejer disepanjang jalan yang membuat suasana menjadi teduh.Memasuki pantai Baron dan sekitarnya kita akan dikenakan tarif restribusi masuk tempat wisata. Harga karcis restribusinya Rp 5000/orang,sedangkan untuk kendaraan roda dua Rp 5000 dan kendaraan roda empat Rp 10.000. Tiket karcis ini berlaku untuk semua pantai mulai dari pantai Baron hingga pantai Indrayanti.
***********
Tanggal 15 Juli 2012, 2 tahun yang lalu, saya sekeluarga bersama-sama dengan teman sekeluarga juga, berkesempatan mengunjungi Pantai Indrayanti. Tema acaranya waktu itu adalah jalan-jalan menyusuri pantai untuk memperingati hari ulang tahun salah satu ponakan teman saya tersebut. Tujuan pertama kami adalah pantai Baron. Di pantai Baron ini,kita dapat mandi bersama dan melihat kapal-kapal nelayan bersandar membongkar hasil tangkapan ikannya.Saran saya berhati-hatilah bila mengajak anak kecil dan melakukan mandi di pantai Baron ini. Ombaknya cukup besar dan arus baliknya juga cukup kuat. Selain bisa mandi di pinggir pantai,di pinggir-pinggir pantai juga banyak pedagang yang menjajakan ikan hasil tangkapan para nelayan setempat.Ikan yang kita beli di pantai Baron bisa langsung dimasak di tempat dan dijamin harganya tetap murah meriah.Selain itu bagi yang suka dengan ikan yang beraneka warna,di Pantai Baron juga terdapat pedagang ikan hias. Beraneka ikan hias dijual ditempat tersebut,harganya pun murah.
Ikan tangkapan nelayan pantai baron (dok.pri)
Bagi yang pertama kali mau pergi ke Pantai Indrayanti, belilah ikan dan dimasak sekalian di Pantai Baron ini beserta perlengkapannya karena di pantai Indrayanti tidak banyak pilihan warung yang menyediakan ikan goreng maupun ikan bakar.Selain itu harga ikannya lebih murah di Pantai Baron.
Setelah puas mandi di pantai dan membeli ikan matang, saatnya menuju ke pantai Indrayanti.Dari pantai Baron,lama perjalananan sekitar 20 menit.Berhati-hatilah di perjalanan karena jalur menuju ke pantai Indrayanti lebar jalannya masih kurang lebar,walaupun kondisi jalan mulus dan rata.
*************
Tiba di Pantai Indrayanti,segera mencari lokasi dan memesan tenda untuk berteduh.Harga sewanya juga murah meriah,hanya Rp10000 sepuasnya. Lokasinya pun juga banyak pilihan,dan sudah dikapling kapling oleh pengelola pantai. Jadi tidak ada persaingan antara penyewa satu dengan lainnya. Seperti keterangan saya diatas,pasir pantai Indrayanti ini menyerupai pasir di pantai Kuta,Bali.Suasananya pun hampir mirip dengan banyaknya tenda-tenda yang berdiri di pinggir pantai.
Suasana Pantai “Kuta” di Indrayanti (dok.pri)
Sudah dapat tempat beserta tikar dan tendanya,saatnya
membuka bekal makanan termasuk ikan yang telah dimasak di pantai
Baron. Sebelum acara makan bersama berlangsung,karena tujuan dari
jalan-jalan ke pantai Indrayanti ini adalah untuk memperingati ulang
tahun salah satu ponakan teman saya tersebut,acara potong roti ulang
tahun pun didahulukan.
Suasana tiup lilin ulang tahun (dok.pri)
Makan kue ulang tahun sudah,saatnya makan siang ditemani
angin laut yang semilir. Sungguh nikmat sekali walaupun hanya dengan
nasi plus sambal dengan ikan goreng “made in” Baron tadi.
Tidak lupa juga saya menyediakan minuman pereda panas dalam LiangTeh Cap Panda,agar tidak terserang sariawan,tenggorokan kering karena terlalu banyak makan gorengan dan sambal. Tidak lengkap
rasanya pergi ke Indrayanti tanpa ikut merasakan mencari ikan
kecil-kecil di pinggir pantai.Berhati-hati dengan kakinya ya, kondisi
batuan pantai Indrayanti berbeda dengan pantai Baron.Banyak batuan
agak runcing dan tajam sehingga berpotensi melukai kaki.Selain itu
juga hati hati dengan sengatan binatang ubur-ubur laut yang masih banyak di
pinggir pantai Indrayanti.
Foto berdua bersama istri (dok.pri)
Setelah puas menikmati panorama di sekitar pantai Indrayanti,saatnya kita pulang.Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Suatu saat nanti pengin kembali ke Pantai Indrayanti,walaupun sampai 2 tahun ini belum ada waktu untuk kembali kesana.Bisa menjadi contoh pengelolaan pantai Indrayanti yang melibatkan peran serta masyarakat sekitar sehingga kondisi pantai tetap bersih dan teratur. Masyarakat merasa memiliki dan merasa dilibatkan dalan pengelolaannya.
Bagi wisatawan Yogyakarta dan sekitarnya,kenapa harus pergi ke Kuta Bali kalau hanya sekedar merasakan butiran pasir putih nan bersih,cukup datanglah ke Pantai Indrayanti.(@dwisnfkaafi)
No comments:
Post a Comment