Monday, May 18, 2015

3 Kunci Memajukan Budidaya Perikanan Indonesia


Gairah masyarakat di desa Madurejo,Prambanan,Sleman Yogyakarta dalam membudidayakan ikan air tawar semakin meningkat dari waktu ke waktu.Seperti terlihat di dusun Dukoh,masyarakat setempat menyewa lahan kas desa yang biasanya selalu ditanami padi,beberapa tahun yang lalu oleh dialihfungsikan menjadi petak kolam air tawar.Dengan suplai air yang terus tersedia sepanjang musim,tidak ada kendala dalam pengadaan air sekalipun di musim kemarau. Untuk lebih memaksimalkan koordinasi antar petani ikan dibentuklah kelompok yang bernama “Mina Mulyo”.

Menurut penuturan dari ketua kelompoknya yakni Bpk Mangudi Kacong,ikan yang dibudidayakan diantaranya gurame,nila dan ikan mas.Untuk pemasarannya tidak mengalami kendala karena setiap panen sudah ada pedagang yang menampungnya.Sedangkan untuk pengadaan pakannya,setiap anggota mempunyai kebijakan sendiri-sendiri.Ada yang mengandalkan pakan buatan pabrik,ada yang hanya menggunakan pakan alami bahkan ada yang masih menggunakan pakan tradisional.Untuk penanggulangan hama penyakit,kelompok tersebut selain mengandalkan anjuran dari petugas penyuluh dari dinas kabupaten terkait,juga mengandalkan informasi yang didapat dari dunia maya.

Apa yang disampaikan oleh ketua kelompok Mina Mulyo tersebut,ternyata banyak dipraktekkan juga di dusun lainnya disekitar tempat tinggal penulis yang terdapat kelompok petani ikannya.Apabila hal tersebut diterapkan terus menerus tanpa ada perubahan,maka usaha budidaya ikan tersebut tidak akan berumur panjang.Sehingga terkesan,memelihara ikan sekedar sebagai kerja sambilan saja.Agar hasil panennya dapat lebih maksimal lagi serta dapat lebih meningkatkan perekonomian warga,harus ada perubahan mindset (pola pikir) diantara anggota kelompok petani ikan tradisional tersebut.

Agar usaha budidaya ikan air tawar tersebut sukses dan menghasilkan panen yang melimpah, setidaknya ada 3 syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh petani ikan.Syarat tersebut yaitu
  1. Bio Security yang baik.
Syarat ini adalah sebagai dasar dari awal kesuksesan usaha budidaya ikan.Petani ikan harus mempersiapkan lahan budidaya ikannya sesuai dengan prosedur agar terbebas dari virus yang menyerang.Infrastruktur kolam serta pengelolaan airnya juga harus diperhatikan. Kebiasaan petani ikan tradisional adalah tidak dikelolanya kualitas air serta infrastruktur kolam yang masih bersifat saling terhubung aliran airnya.Tentu hal ini sangat tidak direkomendasikan karena apabila air kolam diposisi pertama,terkena serangan virus ataupun terkena limbah desinfektan otomatis semua ikan yang berada di kolam dibawahnya ikut terserang juga.
  1. Bibit yang berkualitas.
Petani tradisional selama ini masih mengandalkan bibit ikan dari penangkaran tradisional juga.Belum banyak yang melakukan kerjasama dengan perusahaan penyedia bibit ikan karena ketidakmampuan mengaksesnya maupun kemampuan dana yang terbatas.Dengan bibit yang berkualitas apalagi yang sudah mengantongi kualitas SPF (Specific Patogen Free-bebas penyakit spesifik) menjadi jaminan keberhasilan kelak melimpahnya panen ikan.Ini menjadi tantangan bagi perusahaan penyedia bibit ikan untuk menyediakan bibit ikan yang berkualitas dan dengan harga yang terjangkau.
  1. Pakan Produksi yang baik.
Dengan masih mengandalkan pakan tradisional,hasil panen ikan yang dihasilkan selama ini oleh kelompok Mina Mulyo terlihat tidak seragam ukurannya.Walaupun semuanya terserap pasar,akan tetapi harga jualnya menjadi tidak maksimal.Dengan menggunakan pakan pabrik yang berkualitas diharapkan nilai FCR (food comparation ratio)berkisar di 1,3 – 1,4. Sehingga ongkos produksi dapat diminimalkan sedangkan hasil panennya meningkat secara signifikan.Keuntungan petani ikan pun dapat meningkat.

Ketiga syarat tersebut harus dijalankan secara bersama-sama,tidak bisa dijalankan hanya satu saja. Selain itu harus ditopang dengan teknik sistem budidaya yang benar,sudah saatnya para petani ikan mengetahui tentang teknik sistem budidaya ikan dengan benar dan menjalin kemitraan dengan perusahaan perikanan.


Salah satu perusahaan perikanan yang memiliki program kemitraan adalah PT Central Proteina Prima (CP Prima).Sebagai perusahaan yang telah berpengalaman selama 3 dekade dalam bisnis budidaya perikanan,PT CP Prima telah berhasil membina ribuan petani ikan tradisional hingga berhasil meningkatkan taraf hidupnya.PT CP Prima mempunyai divisi yang terdiri sekelompok petambak berpengalaman yang menyediakan jasa pelatihan bagi pada petambak plasma serta petani ikan tradisional ditiap wilayah operasi, dan memberikan pengetahuan mengenai pola pengamanan biologis yang ketat, dan memastikan bahwa Standard Operating Procedures (SOP) telah mengacu pada pedoman dan teknik pembibitan,jadwal pemberian makan,pengambilan bahan pengujian serta pengelolaan air.

Sebagai perintis industri pakan ternak dan perikanan di Indonesia,CP Prima sebagai perusahaan pertama yang mendirikan fasilitas modern dan termutakhir.Dengan penekanan kepada kualitas dan investasi yang berkelanjutan dibidang penelitian dan pengembangan serta bekerjasama dengan universitas terkemuka dan organisasi penelitian terdepan di bidang bioteknologi dan industry pangan, CP Prima mampu untuk mendayagunakan teknologi dan inovasi terbaik untuk memenuhi kebutuhan Indonesia akan pakan ternak dan perikanan.Sebagai hasilnya,saat ini CP Prima menjadi pemimpin pasar untuk produk pakan ikan serta bibit ikan.

Jika pengelolaan kolam ikan dilakukan dengan standar operasi yang benar,disetiap panennya mampu menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan dari modal yang dikeluarkan.Dari berbagai testimoni petani ikan tradisional yang telah dibina oleh PT CP Prima,para petani tersebut mengaku puas dibina oleh PT CP Prima sehingga mampu memetik hasil optimal dengan rata rata produksi 4 ton per hektare.Sehingga dengan kenaikan produksi ikan ini akan mendukung kampanye “Ayo Makan Ikan” yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan berjalan dengan sukses.Apalagi sekarang pasar bebas ASEAN sudah diberlakukan secara bertahap,saatnya menatap pasar ekspor yang menggiurkan

No comments: