Monday, July 13, 2015

Cegah Dehidrasi dan Kegemukan Dengan Nutrisi Seimbang Selama Bulan Ramadhan

Alhamdulillah saat ini kita sudah memasuki 10 hari di sepertiga terakhir bulan Ramadhan 1436H.Di hari hari terakhir ini,aktivitas saya untuk menghadiri acara buka bersama sudah menurun jumlahnya dibandingkan dengan minggu kedua dan ketiga Ramadhan.Di minggu kedua dan ketiga tersebut, saya bisa setiap 3 hari sekali diajak teman untuk menghadiri acara buka bersama. Lokasinya berpindah pindah,kadang di rumah seorang teman tetapi lebih banyak di restoran /rumah makan terutama yang menyediakan masakan ikan air tawar.Di acara buka bersama tersebut,disajikan berbagai menu masakan yang menggugah selera serta tak ketinggalan ditemani dengan berbagai varian minuman yang manis rasanya.Berbagai masakan ikan yang tersaji seperti gurame bakar,gurame goreng,ayam goreng,ca kangkung,wader goreng dilengkapi dengan sambal dan lalapannya.Sedangkan untuk minumannya seperti biasa ada kolak,es cendol,teh manis,es soda gembira serta tak ketinggalan minuman kopi instan yang sekarang ini lagi ngetrend.

Sudah menjadi kebiasaan yang kerap dilakukan teman karib saya tersebut saat berbuka puasa yaitu berbukalah dengan yang manis,begitu adzan Maghrib berkumandang hidangan pertama yang disantap adalah minuman manisnya terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan makan besar. Terlihat aroma “balas dendam” kental sekali dalam acara buka bersama seperti kondisi diatas, dengan melahap habis semua makanan yang disajikan setelah selama seharian menahan lapar dan haus.Jarang sekali saya temui dalam acara berbuka puasa ini,diawali dengan minum segelas air putih kemudian dilanjutkan dengan menu pembuka yang ringan seperti buah kurma maupun buah buahan yang mengandung banyak air.

Sebenarnya awal berbuka ini adalah sekedar untuk membatalkan puasa,supaya pencernaan yang seharian beristirahat dapat menyesuaikan.Jadi lebih baik jangan langsung makan berat terlebih dahulu,sabar sejenak menahan nafsu untuk menikmati berbagai menu makanan tersebut. Kebiasaan orang “balas dendam” di malam hari setelah berbuka dengan tidak memperhatikan komposisi kandungan asupan gula dari minuman yang dikonsumsi menjadi salah satu faktor penyebab berat badan seseorang justru melambung usai bulan puasa.Kalori tinggi yang terkandung dalam berbagai minuman manis tersebut dapat menimbulkan penimbunan kalori berupa lemak. Ditambah lagi dengan menu utama yang biasanya serba menggugah selera sarat dengan protein hewani.Faktor lainnya penyebab berat badan naik yaitu fakta bahwa selama Ramadhan biasanya aktifitas fisik kita salah satunya berolahraga juga berkurang bahkan sebagian besar malas berolahraga dengan alasan untuk menghemat tenaga.Dan faktor terakhirnya adalah kebiasaan kita langsung tidur setelah makan sahur.Walaupun hal tersebut ditinjau dari segi kesehatan sangat tidak dianjurkan,akan tetapi masih banyak orang yang melakukannya. Nah,berbagai faktor tadi berkontribusi membentuk tubuh yang cenderung lebih gemuk pasca bulan Ramadhan.

Menjaga Keseimbangan Nutrisi Selama Berpuasa

Salah satu hikmah dari puasa adalah kita dapat menurunkan atau mempertahankan berat badan kita.Hal itu dapat dicapai apabila kita secara disiplin dapat mengatur asupan gizi dan nutrisi yang sehat selama menjalani ibadah puasa.Indonesia adalah surganya kuliner dunia,lebih spesial lagi saat bulan Ramadhan serta di hari Raya Idul Fitri.Biasanya di kedua momen tersebut,para ibu-ibu cenderung menyajikan masakan lebih istimewa untuk untuk disantap bersama anggota keluarganya.Dan seringkali indikator makanan enak itu adalah kalau ada protein hewaninya seperti daging sapi,daging ayam serta ikan laut maupun ikan air tawar.Padahal protein hewani tersebut selain susah dicerna,hasil metabolismenya pun rawan menghasilkan sel cacat dan membuat kerja perut menjadi berat.Memang tidak ada yang salah dengan menyajikan beragam menu masakan yang menggugah selera tersebut di bulan puasa.Namun agar kandungan gizi yang terkandung dalam protein hewani tersebut dapat secara maksimal diserap oleh tubuh,kita membutuhkan asupan nutrisi lainnya sebagai penyeimbang yaitu air putih.

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Sri Sukmaniah MSc, SpGK,meminum air putih dengan pola konsumsi yang tepat mampu mendukung terjaganya keseimbangan nutrisi selama berpuasa.Manfaat air putih dalam pemenuhan nutrisi seimbang dikala berpuasa karena terdapat kandungan sejumlah mineral didalamnya seperti fluoride,natrium,kalsium,kalium,silika dan zink.Ketujuh jenis mineral yang dikandung air putih tersebut memiliki peran dan fungsi tersendiri dalam membentuk sekaligus menjaga keseimbangan tubuh.Fluoride berfungsi untuk mencegah karies (demineralisasi gigi) dan menjaga kesehatan gigi,natrium mendukung kadar keseimbangan cairan tubuh,magnesium dan kalium mampu memelihara kesehatan jantung,pembuluh darah dan integritas tulang.Sementara itu, kalsium mendukung kontruksi saraf,silika menjaga kesehatan kulit dan zink meningkatkan imunitas serta fungi saraf otak.

Penyataan dr.Sri Sukmaniah MSc,SpGK tersebut diatas sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw dalam berbuka puasa yaitu dengan didahului minum seteguk air putih dan memakan beberapa buah kurma.Seperti termaktub dalam hadist berikut ini yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan beberapa biji ruthab (kurma masak yang belum jadi tamr) sebelum shalat Maghrib.Jika tidak ada beberapa biji ruthab,cukup beberapa biji tamr (kurma kering).Jika itu tidak ada juga,beliau minum beberapa teguk air,” (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits Hasan Shahih).


Selain itu dalam doa yang kita panjatkan setelah berbuka puasa juga secara jelas tersirat diawali dengan minum seteguk air putih terlebih dahulu.Seperti termaktub dalam hadist berikut ini :
Dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata, “Dahulu apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berbuka puasa, beliau biasa berdoa dengan ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ (Dzahaba zh-zhama-u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru insyaa Allah).” Artinya :Telah hilang rasa haus dahaga, dan urat-urat telah basah, dan pahala akan kita peroleh, Insyaa Allah,” (H.R. Abu Daud).

Fungsi Air Putih Bagi Tubuh Kita

Air merupakan komponen utama paling penting dari tubuh manusia setelah udara,agar metabolisme tubuh berjalan dengan baik dan normal sehingga tetap terjaga kelangsungan hidupnya.Tubuh kita membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi;jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas,suhu,kelembaban dan beberapa faktor lainnya.Perkiraan volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Dengan komposisi komponen tubuh manusia yang mengandung banyak air ini ,sesuai rekomendasi dari Kementerian kesehatan kita membutuhkan asupan air putih sebanyak 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari.Nah,berikut ini tabel angka kecukupan air bagi orang Indonesia yang bersumber dari Proboprastowo SM dan Dwiriani CM.

Kelompok Umur
Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2004
Liter/hari
Bayi (dalam bentuk ASI)
0 – 6 bulan
0.8
7 – 12 bulan
1.0
Anak -anak
1 – 3 tahun
1.1
4 – 6 tahun
1.4
7 – 9 tahun
1.6
Pria
10 – 12 tahun
1.8
13 – 15 tahun
2.1
16 – 18 tahun
2.2
19 – 29 tahun
2.5
30 – 49 tahun
2.4
50 – 64 tahun
2.3
+ 65 tahun
1.5
Wanita
10 – 12 tahun
1.9
13 – 15 tahun
2.1
16 – 18 tahun
2.1
19 – 29 tahun
2.0
30 – 49 tahun
2.0
50 – 64 tahun
2.0
+ 65 tahun
1.5

Selain berguna mengusir dahaga kita,air putih juga menyimpan berbagai khasiat bagi tubuh kita. Air putih adalah cairan utama untuk memenuhi asupan cairan yang sangat dibutuhkan dan paling cocok untuk tubuh kita.Air putih juga diyakini dapat menyembuhkan serta menghambat penyakit masuk ke dalam tubuh. Selain itu ketika tubuh kita memiliki cukup cairan,urine akan mengalir bebas, jernih, dan bebas bau.Air putih juga membantu tubuh kita mengeluarkan racun dari dalam tubuh, bersama urine, keringat, uap pernapasan dan tinja.Dengan asupan cairan yang cukup akan membuat makanan yang melewati saluran cerna dapat mengalir dengan lancar dan mencegah terjadinya konstipasi.Bila kita kekurangan cairan,usus kita akan menyerap cariran dari feses (tinja) untuk tetap menjaga hidrasi.Alhasil buang air besar kita akan mengalami masalah.Selain berpengaruh terhadap organ dalam,air putih juga berpengaruh terhadap kelembaban dan kecerahan kulit kita.Bila sampai tubuh kita mengalami kekurangan cairan,sel-sel kulit kita akan mengkerut dan menurun tingkat elastisitasnya. Akibatnya kulit kita akan kelihatan keriput dan terasa kering.Dengan kita secara rutin dan teratur mengkonsumsi air putih,akan membantu relaksasi pada setiap syaraf dan organ tubuh kita.
Mengingat betapa vitalnya keberadaan air bagi kita,berikut ini tabel dampak kekurangan air serta tanda tanda yang ditimbulkannya yang bersumber dari Thomson Janice,Manore Melinda,Vaughan Linda.


Prosentase (%) Kehilangan Berat Badan karena Kekurangan air
Tanda-Tanda yang Ditimbulkan
1 -2
Rasa haus yang kuat,kehilangan cita rasa,perasaan tidak nyaman
3 - 5
Mulut kering,pengeluaran urin berkurang,bekerja dan konsentrasi lebih sulit,kulit merasa panas,gemetar berlebihan,tidak sabar, mengantuk,muntah,ketidakstabilan emosi
6 - 8
Peningkatan suhu tubuh,peningkatan denyut jantung dan pernafasan, pusing,sesak nafas,bicara tak lancar,otot lemah,bibir membiru
9 - 11
Kejang,halusinasi,lidah bengkak,keseimbangan dan sirkulasi yang lemah,kegagalan ginjal,menurunnya volume dan tekanan darah

Kebutuhan Air Putih di Bulan Puasa

Pada tahun 2015 ini,bulan Ramadhan di indonesia jatuh pada pertengahan musim kemarau.Cuaca di siang hari terasa panas dan kering sedangkan bila di malam hari udara bisa menjadi sangat dingin untuk ukuran orang Indonesia.Dengan situasi dan kondisi berpuasa seperti ini,volume cairan tubuh kita akan cepat berkurang jumlahnya.Sementara di tengah masyarakat sendiri,masih banyak anggapan bahwa ketika berpuasa kebutuhan pemenuhan cairan tubuh mereka akan berkurang, sehingga mereka mengurangi volume asupan air minumnya.Padahal faktanya pada saat puasa, kebutuhan cairan seseorang tidak berkurang,sama saja dengan hari lainnya di luar bulan puasa, hanya waktunya saja yang berbeda.

Selama puasa di bulan Ramadan,kesempatan kita minum air putih dibatasi hanya pada malam hari saja yaitu sejak adzan Maghrib berkumandang sampai dengan waktu imsak.Mengingat kebiasaan yang terjadi di masyarakat sekarang ini yang cenderung mengkonsumsi minuman yang manis untuk berbuka puasa seperti pengalaman saya tersebut diatas,tentunya asupan air putih kita menjadi berkurang jumlahnya.Bila kita kurang waspada,kita bisa terkena dehidrasi ringan,sedang maupun berat.Jika dipahami dan dilaksanakan dengan baik seharusnya puasa Ramadan dapat meningkatkan kesehatan tubuh,tetapi bila kita tidak mengetahui jumlah dan cara minum yang benar bisa jadi puasa Ramadan ini akan menimbulkan gangguan kesehatan.Agar kita tetap dapat memenuhi asupan air putih sebanyak 8 gelas atau 2 liter perhari ketika berpuasa,diperlukan pola khusus untuk memenuhi standar asupan minum air putih tersebut.

Melihat situasi tersebut,sejak tahun yang lalu AQUA Danone selaku pelopor dan produsen terbesar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berinisiatif mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk senantiasa terhidrasi dan tercukupi nutrisinya selama puasa Ramadhan melalui pola minum AQUA242.Caranya yaitu minum 2 gelas air putih saat berbuka,4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur dan 2 gelas ketika makan sahur.Mengapa memilih air putih? Karena air putih adalah cairan yang paling alami untuk tubuh dan tidak mengandung pemanis,pewarna maupun pengawet.



Orang yang berpuasa ada kalanya mengalami rasa sangat haus terutama menjelang berbuka,tetapi sebaiknya diwaspadai jangan sampai rasa haus ini berlangsung setiap hari dan menimbulkan gejala bibir kering. Menurut hasil penelitian yang dilakukan di Jakarta (daerah dataran rendah dan panas) dan di Bandung Barat (daerah dataran tinggi dan sejuk) menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden terutama remaja mengalami bibir kering pada bulan puasa Ramadan dan sekitar sepertiganya dialami di kalangan responden dewasa.Kejadian ini lebih banyak dialami oleh responden di daerah panas atau dataran rendah dibanding di daerah sejuk atau dataran tinggi. Selain itu juga tampak bahwa pada responen dewasa kejadiannya tidak separah pada remaja.

Kenapa sebagian orang mengalami bibir kering selama puasa Ramadan? Penyebab utamanya bila tidak ada penyakit,tentu karena kekurangan air minum.Kenapa terjadi kekurangan air minum? Karena jumlah yang diminum belum memenuhi kebutuhan air bagi tubuh. Jumlah air minum yang dibutuhkan untuk hidup sehat dan aktif setiap hari tergantung ukuran tubuh, tahap pertumbuhan (usia), jenis kegiatan, dan suhu lingkungan. Seorang dewasa dengan aktivitas sedang misalnya membutuhkan sekitar 7-8 gelas air sehari. Walaupun belum ada penelitian tentang pengaturan konsumsi air minum selama ibadah,berikut ini tips tentang pemenuhan kebutuhan cairan tubuh serta pengaturan konsumsinya selama bulan puasa agar kita tercukupi gizi dan nutrisinya serta terhindar dari dehidrasi dan kegemukan setelah bulan puasa usai,yaitu :

  1. Dalam keseharian kita,air yang kita konsumsi butuh waktu untuk berpindah dari lambung ke otot-otot tubuh.Karena itu, idealnya seseorang tak perlu menunggu haus untuk mencukupi hidrasinya. Di bulan puasa, minum teratur dengan cukup setiap jam dapat diganti dengan komposisi mengkonsumsi minum air putih yang tepat, yakni 2 gelas saat berbuka, 4 gelas di malam hari, dan 2 gelas saat sahur.Cara aplikasinya mengkonsumsi 8 gelas air putih selama berpuasa Ramadhan yaitu awali berbuka dengan 1 gelas air putih kemudian setelah menikmati hidangan berbuka berupa buah kurma berjumlah 3,5 atau 7 butir setelah itu minum kembali 1 gelas air putih. Segera tunaikanlah sholat maghrib karena waktunya yang mepet.Istirahatlah sebentar untuk memberikan kesempatan organ pencernaan kita agar siap menerima makanan besar yang akan masuk kemudian.Sebelum menyantap hidangan pembuka,minumlah 1 gelas air putih kembali.Perhatikan porsi makannya jangan terlalu berlebihan karena kita masih harus menunaikan sholat Isya dan sholat Tarawih berjamaah yang bisa memakan waktu kurang lebih 1 jam.Bila porsi makan kita tidak terkontrol,akan timbul rasa mengantuk dan rasa malas untuk pergi ke masjid untuk menunaikan sholat Isya dan sholat Tarawih tersebut.Setelah selesai sholat Tarawih kita bisa melanjutkan kembali makan malamnya dengan porsi yang lebih kecil dan diakhiri dengan minum 1-2 gelas air putih.Saatnya beristirahat sebentar,yang dapat kita gunakan untuk melakukan ibadah sunnah lainnya seperti taddarus Al-Quran.Setelah dirasa cukup istirahatnya,menjelang tidur jangan lupa minum 1 gelas air putih lagi.Sedangkan di kala makan sahur,sebelum menyantap makan sahurnya diawali dengan minum 1 gelas air putih,gunanya agar organ pencernaan kita terlumasi dan diakhiri dengan 1 gelas air putih lagi sebelum imsak.

  1. Minimalkan berbuka dengan minum kopi,teh,minuman bervitamin di bulan puasa. Meskipun ada anjuran berbuka dengan yang manis manis,kita tetap harus memperhatikan porsinya dan sebaiknya diminum belakangan saja misalnya setelah sholat Tarawih.Karena minuman manis tersebut kaya akan kandungan karbohidrat sederhana yang dapat meningkatkan kadar gula darah, memicu rasa lapar/haus dan meningkatkan pengeluaran air kemih. Kandungan kafein pada kopi juga bisa menyebabkan sakit maag bila diminum pada situasi perut yang lagi kosong.Sedangkan untuk minuman bervitamin,butuh waktu yang lama agar kandungan vitaminnya terserap ke dalam aliran darah.Waktu yang dibutuhkan tersebut ternyata sama saja dengan suplemen biasa.Kalau misalnya lagi kepengin minum jus buah sebaiknya tanpa ditambahi gula,sebab manisnya buah berbeda dengan manisnya gula.Jangan jadikan acara berbuka puasa sebagai ajang “balas dendam” setelah seharian menahan lapar dan dahaga.

  1. Guna mencegah kurangnya asupan air pada tubuh kita atau dehidrasi serta untuk mencukupi kebutuhan gizi selama bulan puasa,kita bisa dengan memperbanyak mengonsumsi buah-buah segar yang kaya kandungan airnya saat berbuka.Buah jambu air, melon,semangka,nanas,pepaya,jeruk bisa menjadi alternatif menu pembuka.Selain itu untuk menu hidangan makanan utama berbuka serta makan sahurnya dianjurkan makan sayuran berkuah.

  1. Hindari bekerja dan berolahraga dibawah terik sinar matahari dan meminimalkan olahraga yang menguras keringat.Kalaupun terpaksa melakukan kedua pekerjaan tersebut diatas, lakukanlah kegiatan tersebut di sore hari mendekati waktu berbuka puasa.Sehingga cairan tubuh yang terkuras akibat aktivitas olahraga tersebut dapat segera diganti sewaktu berbuka puasa.Selain itu pada malam harinya,tambahkanlah konsumsi air minumnya 2-3 gelas.

  1. Pantaulah urin di setiap pagi hari,apakah kita mengalami dehidrasi ringan atau dalam kondisi baik baik saja.Tanda seseorang mengalami dehidrasi ringan adalah urin berwarna kuning pekat dan jumlahnya sedikit.Bila keadaan seperti itu terjadi,maka tingkatkan asupan air putih pada malam berikutnya.Gunakan kartu PURI (Periksa Urin Sendiri) untuk memantau kondisi urin kita setiap paginya.

          Berikut langkah-langkah untuk melakukan PURI (pemeriksaan urin sendiri) :
    1. Semua jenis urin dapat digunakan, kecuali urin pertama di pagi hari setelah bangun tidur.
    2. Paling ideal menggunakan “mid stream urine”, yaitu urin yang keluar di pertengahan saat kita berkemih.
    3. Tampung urin secukupnya alam wadah yang bersih dan tidak berwarna (bening). Kemudian bandingkan warna urin tersebut dengan grafik warna urin seperti yang terlihat diatas.
    4. Lakukan perbandingan warna di bawah sinar lampu yang berwarna putih atau di bawah cahaya matahari. Jangan melihat perbandingan warna tersebut dibawah sinar lampu yang berwarna kuning, karena dapat mempengaruhi warna urin.
    5. Harap diingat juga, bahwa warna urin dapat dipengaruhi oleh faktor makanan,minuman ataupun obat-obatan yang dikonsumsi.

Hakikatnya berpuasa di bulan Ramadhan adalah agar kita bisa manahan hawa nafsu,salah satunya hawa nafsu rakus dalam mengkonsumsi makanan.Dengan pola konsumsi makanan yang bergizi ditunjang dengan pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup akan membuat kita tetap sehat berstamina di bulan Ramadhan.Rasa haus yang berkelanjutan serta timbulnya bibir kering dapat dicegah karenanya. Sudah seharusnya ibadah puasa membuat kita jadi lebih sehat dan dengan tubuh yang sehat kita dapat aktif bekerja dan sukses menunaikan ibadah puasanya tanpa khawatir dehidrasi serta terhindar dari berat badan naik setelah bulan puasa usai.






No comments: