Friday, March 21, 2014

Sakitnya terkena Sariawan



         Di zaman modern ini, berbagai penyakit yang berbahaya hingga menyebabkan meninggal dunia selalu kita dengar,kita lihat bahkan kita bahas sampai detail dari tanda permulaan,mulai terjangkiti hingga sampai kronis.Mulai penyakit jantung,HIV/AIDS,diabetes,tumor,paru-paru pokoknya jenisnya penyakit kelas berat. Itu semua selalu di kampanyekan secara massif untuk tindakan pencegahannya.
Sayangnya,kadang kita lupa akan adanya penyakit yang menurut kita sepele dan tidak berbahaya.Salah satunya penyakit itu adalah sariawan.Siapa sih diantara kita yang tidak kenal serta belum pernah terkena sariawan?
Nah, disini saya akan berbagi pengalaman waktu saya terkena sariawan serta pengobatannya.

Begini kisahnya...
        Pada awal tahun 2002 sekitar bulan Februari,saya pindah pekerjaan dari perusahaan A ke perusahaan B. Masih di kota yang sama,Yogyakarta.Bedanya jarak tempuh menuju perusahaan A lebih dekat dengan rumah sekitar 3 kilometer saja, sedangkan jarak menuju ke perusahaan B sekitar 45 kilometer.Waktu itu untuk menuju ke tempat kerja di perusahaan B naik kendaraan bermotor roda dua,memakan waktu paling cepat 45 menit.Sekarang pun masih naik motor...hehehehe
        Dengan perbedaan jarak tempuh 15x lipat tentu ada konsekwensi yang harus saya hadapi tiap hari.
Dari bangun tidur yang dulunya bisa molor jam 6 baru bangun,sekarang jam 5 pagi harus bangun dan cepat cepat mandi.Akibatnya dari perubahan tersebut,jadwal makan pagi jadi tidak beraturan malah kadang kadang tidak sarapan.Sebulan sampai dua bulan kegiatan berangkat kerja tanpa sarapan itu terjadi tiap hari.Selain itu beban pekerjaan di kantor yang lumayan banyak serta menuntut konsentrasi tinggi membuat sistem pertahanan tubuh akhirnya jebol juga.
      
Penyakit pertama yang menyerang adalah sariawan.Awal mulanya terkena sariawan adalah waktu pulang malam alias lembur dari kantor,sampai di rumah mulut kok rasanya perih serta untuk makan dan minum kok rasanya terasa sakit.Setelah dilihat di cermin ternyata ada luka di bibir mulut bagian bawah. Ooo... saya terkena sariawan.


Gambar sariawan

      Mungkin karena dianggap penyakit sepele,walaupun sebenarnya sakitnya di hari ke-2 minta ampun waktu untuk makan serta berbicara,saya belum berencana untuk menggunakan obat baik obat kimia maupun obat tradisional/herbal.
Namun setelah hari ke 3 kok belum ada tanda tanda akan mereda rasa sakitnya,barulah saya bertanya tanya ke rekan kerja apa obatnya sariawan.
Salahnya saya waktu itu karena terkena sindrom marketing dari mulut ke mulut,akhirnya saya memakai produk obat kimia.Pakai saja albothyl..nanti cepat sembuh,begitu saran dari teman teman saya.


Gambar albothy

        Tanpa pikir panjang segera saya membeli satu botol kecil albothyl di apotek.Sampai dirumah saya baca petunjuk cara pemakaiannya.Petunjuknya dengan cara dioles langsung pada luka atau dengan dicampur air untuk berkumur.Karena sudah tidak tahan dengan rasa sakit akibat sariawan tersebut,segera kubuka tutupnya dan saya oleskan langsung ke pusat sakit sariawan saya.
Rasanya ouugght...perihnya minta ampun,sampai saya mau menangis.
Rasa sakit perih tersebut hampir 5 menit lamanya.
        Setelah 5 menit rasa perihnya berangsur angsur mulai mereda,sayangnya sakit sariawan saya belum benar benar sembuh dengan sekali oles.Jadi bisa dibayangkan rasa sakit perihnya kalau ada 4-5 kali oles baru sembuh.Wah ini gara gara percaya sama perkataan teman nih..

Ini pengalaman pertama saya terkena sariawan.
Di lain kesempatan akan saya bagikan pengalaman terkena sariawan di lokasi mulut yang berbeda,serta dengan pengobatan yang berbeda pula.Semoga bermanfaat.

No comments: