Selama
ini masyarakat penggemar petualangan alam liar hanya mengenal Taman
Nasional Baluran di Jawa Timur saja.Memang di Baluran kondisi
geografisnya menyerupai kondisi alam liar di Afrika sana.Hamparan
sabana terbentang luas dengan hewan hewan yang berkeliaran dengan
bebas. Tentu Afrika tidak selalu identik dengan sabana,dibanyak
tempat juga terbentang hutan tropis yang menyajikan nuansa
petualangan liar bagi para petualang yang bernyali tinggi.
Setelah
sebelumnya melalui blog
ini juga,saya mengajak @aMrazing menyepi dari hiruk pikuk kesibukan
dunia di Kepuluan Togean,Sulawesi Tengah serta mengungkap keunikan
Pulau Menjangan di Buleleng,Bali,kali ini saya ingin mengajak
berkunjung ke salah satu tempat di ujung Pulau Sumatera yang terkenal
dengan alam liarnya,Taman Nasional Tanjung Belimbing.Berbeda dengan
dua lokasi sebelumnya yang lebih banyak mengungkap keindahan dunia
bawah laut,di Tambling -penduduk
sekitar menyebutnya
seperti itu-
kehidupan hutan tropisnya yang masih alami serta kehidupan penduduk
yang mendiaminya menarik untuk dipelajari.
Tambling
Wildlife Nature Conservation (TWNC) adalah hutan konservasi fauna
liar dan flora seluas 45.000 hektare yang berlokasi di ujung selatan
Pulau Sumatera dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan (TNBBS) seluas 365.000 hutan dan 14.082 hektare
wilayah konservasi laut. Sejak tahun 1998 hingga tahun 2010,TWNC
dijalankan,dikelola dan dibiayai oleh Yayasan Artha Graha melalui
program go greennya.
Jumlah
penduduk yang tinggal di kawasan TWNC sekitar 100 kepala
keluarga,yang hidup berdampingan dengan hewan hewan liar.Hewan liar
tersebut termasuk harimau sumatera yang dilindungi oleh
pemerintah.Namun hingga kini belum ditemukan kasus harimau sumatera
tersebut memangsa manusia.Menurut petugas di sana,hal itu karena
kebutuhan hidup para harimau sumatera tersebut di hutan sudah
tercukupi.Memang di kawasan hutan tersebut hidup berbagai macam hewan
yang menjadi makanan harimau seperti rusa,kerbau,monyet serta babi
hutan.
Sudah
pasti kalau datang ke Tambling ini yang dilakukan adalah menjelajahi
hutan.Seperti layaknya hutan pada umumnya,suara kicauan beraneka
macam burung terdengar bersahutan di antara rerimbunan pepohonan
hutan.Kadang kadang terdengar nyanyian riuh siamang sambil
bergelantungan di dahan dahan pohon.Suasananya benar benar alami dan
membuat betah pengujung TWNC menikmati beragam suara dari fauna yang
ada di Tambling ini.Keberadaan semua hewan satwa ini terpelihara
secara alami di kawasan TWNC.Agar kita tidak tersesat sewaktu
menjelajahi kawasan Hutan Tambling ada baiknya kita mengajak warga
sekitar kawasan Tambling yang sudah paham seluk beluk kawasan
Tambling ini.
Berpetualang
di Tambling ini dijamin seru dan mengasyikkan.Selain dapat
menyaksikan kawasan hutan tropis yang masih alami,terdapat pula
danau,padang rumput dan pantai dalam satu kawasan.Dengan luas 45.000
hektare, butuh waktu lebih dari sehari untuk mengeksplorasinya
padahal TWNC ini hanya sebagian kecil saja dari bagian Taman Nasional
Bukit Barisan Selatan.Tapi kalau mau dipaksakan hanya sehari saja
untuk menelusuri semuanya itu,masih bisa dilakukan.Siap siap saja
dengan badan loyo setelahnya ...
Bersama
dengan @aMrazing,saya ingin mengajak mengunjungi pusat penangkaran
harimau sumatera.Di pusat penangkaran harimau ini,menampungberbagai
harimau sumatera dari berbagai wilayah yang di Pulau Sumatera yang
tertangkap jebakan pemburu maupun yang tertangkap oleh
penduduk.Harimau-harimau tersebut di rawat dan diobati bila menderita
sakit hingga sembuh dan siap dilepas kembali ke alam liar.Saya
berharap @aMrazing mau menjadi duta penyelamat harimau sumatera yang
sekarang ini diperkirakan berjumlah 300-400 ekor saja yang
tersisa.Dengan menjadi duta penyelamat harimau,@aMrazing bisa
mengkampanyekan tentang konservasi hewan langka yang masih tersisa di
Pulau Sumatera ini.Sebagai puncak dari mata rantai
ekosistem,keberadaan harimau sumatera ini penting bagi
keberlangsungan ekosistem di kawasan tersebut.Melakukan penyuluhan
kepada para penduduk yang tinggal di kawasan Tambling juga wajib
dilakukan oleh @aMrazing sebagai duta penyelamat harimau sumatera.
Selain
hewan harimau sumatera yang terancam punah,ada satwa lainnya juga
yang perlu mendapatkan perhatian yaitu trenggiling dan
penyu.Perburuan liar menjadi penyebabnya mengapa kedua satwa tersebut
terancam kehidupannya.Menggalakkan kembali program reboisasi juga
termasuk dalam misi yang harus di emban oleh @aMrazing.Illegal
logging yang membabi buta menjadi penyebab terjadinya hutan
gundul.Bila dibiarkan berlarut larut kehidupan satwa di kawasan
Tambling terancam punah karena persediaan makanan menjadi berkurang.
Selain
mengunjungi pusat penangkaran harimau sumatera,saya juga ingin
mengajak @aMrazing untuk menikmati keindahan pantai di kawasan Taman
nasional Belimbing ini.Karena jenis ombaknya tergolong besar, ciri
khas ombak Samudera Hindia saya tidak akan mengajak @aMrazing untuk
menyelam.Cukup berenang di tepian pantai saja sambil menikmati
indahnya sunset yang
dramatis.Selain itu kalau beruntung kita bisa melihat secara langsung
ikan hiu yang berenang di tepian Samudera Hindia. Pemandangan
langka...
Menengok Mercusuar Peninggalan Belanda
Masih di kawasan pantai Tanjung Belimbing terdapat sebuah menara
mercusuar setinggi 70 meter yang dibangun pada tahun 1879 M oleh Raja
Belanda Willem III.Ternyata mercusuar tersebut merupakan menara mercusuar tertinggi di Indonesia lho.Mercusuar ini berfungsi memberi peringatan kapal
kapal yang lalu lalang di sekitar Selat Sunda dan Samudera Hindia.Di
kawasan lalu lintas kapal laut yang cukup sibuk tersebut banyak
terdapat benjolan karang yang sangat berbahaya bagi kapal yang
melintas.Apabila ada kapal yang menabrak karang tersebut dipastikan
kapal tersebut akan karam.
Uniknya
mercusuar tersebut,saat ini hanya dijaga oleh satu orang saja.Tidak
seperti mercusuar lainnya yang petugas jaganya selalu dirotasi
bergantian setiap 3 bulan sekali,mercusuar di Tanjung Belimbing ini
petugasnya tidak dirotasi.Apa sebabnya?Karena tidak ada petugas dari
Direktorat
Perhubungan Laut
Departemen Perhubungan yang mau ditempatkan di Tanjung Belimbing.
Alasannya lokasi tersebut angker.Hiii..serem.
Sekilas meski telah berusia 130 tahun lebih,mercusuar ini masih
terawat dengan baik.Walaupun masih berdiri tegak,disarankan untuk
tidak naik ke puncak mercusuar disebabkan kondisi mercusuar saat ini
sudah dalam kondisi miring yang disebabkan oleh hantaman tsunami
setinggi 50 meter sewaktu Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883 M.
Rute menuju ke Tanjung Belimbing
Menuju
hutan tropis Tambling yang masih perawan saat ini sudah bukan masalah
lagi.Tersedia jalur laut,udara dan darat.Untuk jalur udara memang
memakan biaya yang tidak sedikit.Tidak banyak maskapai penerbangan
yang melayani rute Jakarta-Lampung,alternatifnya menyewa pesawat
carteran.Otomatis harga tiket pesawatnya
harganya jelas berbeda dengan tiket pesawat
reguler. Sementara untuk jalur laut,Tambling bisa diakses melalui
kapal cepat dari Marina Ancol,Jakarta melewati Selat Sunda terus
mengitari ujung selatan pulau Sumatera menuju ke sisi barat daya
pulau tersebut.Waktu tempuh bila menggunakan kapal cepat sekitar 4
jam lamanya.Itu pun mengandung resiko di perjalanan,kapal harus
berjuang keras melewati gelombang tinggi hasil dari pertemuan arus
Selat Sunda dan Samudera Hindia.Jadi,nyaris tidak ada nelayan yang
mau berlayar ke tempat tersebut.
Sedangkan
jalur darat tidak kalah menantangnya dibanding jalur laut.Lebih sulit
serta kondisi jalan yang belum baik.Backpacker yang menyukai
tantangan sepertinya jalur darat ini lebih cocok di tempuh.Untuk
akomodasi lainnya,jangan berharap disana akan ditemukan hotel
berbintang dengan fasilitas wah.Jadi siap siap bawa perlengkapan
tenda serta perlengkapan camping lainnya.
Dengan segala keunikan dan kelebihannya tersebut,tidak perlu jauh
jauh pergi ke Afrika untuk menikmati petualangan alam liar,datanglah
ke Taman Nasional Tanjung Belimbing.Dijamin andrenalin petualangamu
akan terpuaskan.Apalagi kesana diajak sama @aMrazing.Mau sekali.
No comments:
Post a Comment