"Mas,liburan
yuks rame rame", ajak istriku.
"Kemana?
jawabku
"Temen
temenku sih penginnya ke Dieng.Ikut ya mas,lama lho kita tidak
liburan sama sama,kita khan belum pernah kesana sekalian ajak anak
anak refreshing," rayunya.
"Anak
anak atau simboknya ini yang pengin." batinku.Memang sejak kami
menikah,praktis hal hal kecil seperti liburan tidak ada dalam daftar
rencana kamus kehidupan kami.Setiap hari selalu disibukkan dengan
rutinitas pekerjaan serta merawat anak yang masih kecil,aktivitas
yang cukup menyita waktu dan perhatian.
"Ok,terus
yang ikut siapa saja? jawabku.
"Rencananya
nanti Mas Ganjar ma keluarganya,Mas Andrie juga sama anak istrinya,Bu
Tatik juga pengin ikut tapi nggak tahu jadi apa tidak.Nanti Adi juga
ikut kok," sambung istriku.
"Wah,kalau
pesertanya banyak,kesananya mau pakai angkutan apa? Kalau pakai bus
umum,pasti menyita waktu.Coba deh cari info dulu,harga sewa mobil
berapa biar ada perkiraan biayanya," ujarku menambahkan.
Kenapa
saya meng-iya-kan ajakan istri untuk liburan bareng bareng dengan
teman teman sekantornya?Ibarat baterai ponsel yang perlu di isi ulang
setiap beberapa hari sekali,begitu pula dengan saya dan
keluarga.Setiap hari menjalani rutinitas pekerjaan yang menuntut
konsentrasi penuh sehingga membuat kondisi pikiran menjadi stres.Hal
ini bisa mempengaruhi produktivitas
kerja kami di kantor.Dengan berlibur setidaknya bisa membuat kondisi
pikiran kami menjadi segar. Dengan kondisi pikiran yang fresh membuat
kami menjadi lebih produktif.Seperti ponsel yang baru saja dicharge.
Rencana
liburan kali ini memang terbilang rada nekat.Karena diantara peserta
yang disebutkan istri saya tersebut diatas belum ada satupun yang
pernah berkunjung ke Candi Dieng dan sekitarnya. Nah,agar liburan
rame rame ini terlaksana dengan baik,berbagai persiapan pun harus
dilakukan sedini mungkin.Terutama tentang akomodasi dan
trasportasinya.Karena kami semuanya berprofesi sebagai karyawan
swasta yang penghasilan bulanannya masih masuk kategori pas,sehingga
berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan menjadi perhatian utama kami.
Akhirnya
setelah berbagai persiapan sudah dirasa siap mulai dari mobil yang
harga sewanya cukup murah,harga teman kata istriku hingga lokasi
obyek wisata di Dieng mana saja yang akan dituju.Tanggal 6 September
2014 kemarin,saya dan rombongan berangkat sejak pagi hari dari
Yogyakarta dan sampai di Dieng sekitar jam 11 siang.Yah sekitar 4
jam lebih lama perjalanannya. Obyek wisata Dieng yang dituju pertama
kali adalah Dieng Plateu Theater yang lokasinya berdekatan dengan
Bukit Batu Pandang.Diatas bukit tersebut kita dapat memandang 2
telaga yang air berbeda.Itulah Telaga Warna,icon wisata
Dieng.Perjalanan selanjutnya menuju ke komplek Candi Dieng yang
berada di kabupaten Banjarnegara.Puas berkeliling di komplek candi
Dieng,saya dan rombongan menuju ke Kawah Sikidang.Menjelang
petang,kami dan rombongan memutuskan untuk meninggalkan Dieng dan
kembali ke Yogyakarta.
Banyak
manfaat yang saya dapatkan sewaktu liburan ke Dieng tersebut baik
pengalaman seru maupun lucu.Salah satunya adalah karena liburan kali
ini rame rame,ongkos perjalanannya pun dapat ditekan.Apalagi
sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa biaya transportasi-sewa mobil
plus bahan bakarnya-ditanggung bersama sama.Sedangkan biaya konsumsi
ditanggung sendiri sendiri.Lebih irit namun tetap asyik.Selain itu
saya sebagai satu satunya peserta yang tidak bekerja dalam satu
perusahaan dengan peserta lainnya,membuat saya jadi lebih
mengenal,mengerti
dan memahami sifat dari teman teman istri saya tersebut lebih dekat
sehingga hubungan pertemanan menjadi semakin erat.Selain itu dengan
mengajak anak anak,kami berharap anak anak bisa belajar tentang
sejarah peradaban nenek moyang Indonesia di candi Dieng serta belajar
untuk mencintai dan peduli dengan alam.Sehingga ketika dewasa
nanti,mereka akan tahu apa yang harus dilakukan ketika ada sesuatu
yang merusak alam dan lingkungan.Itulah yang menjadi salah satu
alasan kenapa Dieng menjadi pilihan utama kami saat itu.Wisata alam
yang memiliki nilai sejarah,murah tapi tetap meriah.
Adapun pengalaman
serunya adalah ketika mencari rute jalan menuju ke arah Diengnya.
Berhubung semuanya belum pernah kesana,kami hanya mengandalkan
panduan dari peta digital, Google Maps.Rute yang direkomendasikan
oleh peta digital tersebut memang rute terpendek menuju ke
Dieng.Namun ternyata rute jalannya tersebut berkelok kelok melewati
lahan pertanian warga,dengan kondisi jalanan yang belum diaspal,masih
dalam kondisi asli dan sepi lagi.Disebelah kiri terdapat tebing
terjal sedangkan disebelah kanannya terdapat jurang yang dalam.Gak
bisa membayangkan bila saat itu kendaraan yang kami tumpangi mogok
dijalan.Semua penumpang sewaktu melewati jalanan tersebut tidak ada
yang berkata sepatahpun,semuanya berdoa semoga lekas bertemu dengan
rute jalan yang sesungguhnya.
Pengalaman seru
lainnya adalah sewaktu mengelilingi komplek Candi Dieng dan bertemu
dengan sekelompok orang yang menggunakan pakaian wayang orang.Yang
menarik tentu saja yang berpakaian serba putih,Hanoman si kethek
putih namanya.Walaupun kami sudah familiar dengan busana serta riasan
wajah para wayang orang tersebut,bagi anak anak kecil tentu terlihat
menakutkan.Untungnya para wayang orang tersebut tanggap dengan raut
muka anak anak kami dan dengan segera mengakrabkan diri dengan orang
tuanya.Suasananya langsung mencair sehingga anak anak pun tidak
merasa takut lagi dan mau diajak berfoto bersama dengan para warang
warang di depan Candi Arjuna tersebut.
Pengalaman
lucu pun sempat kami dapatkan.Ini terjadi sewaktu akan menonton film
yang mengisahkan tentang sejarah terjadinya Dieng,budaya
masyarakatnya serta tragedi gas beracun di kawah Sinila.Sebelum film
diputar,suasana dalam theater cukup hening,tiba tiba Razhan,anak dari
Pak Ganjar bersuara cukup keras dan mengatakan "Yah,tivinya gede
banget ya,kok beda dengan tivi ayah di rumah".Suasana langsung
ngerrrr..penonton dalam ruangan theater langsung tertawa semua
mendengar penuturan polos dari Razhan tersebut.Sementara bapaknya
hanya tersenyum saja mendengar celotehan anaknya.
Berkaca
pada pengalaman serunya liburan ke Dieng ini,membuat kami ketagihan
untuk liburan rame rame lagi.Umbul Sido Mukti di Ungaran
Semarang,Jawa Tengah menjadi sasaran kami selanjutnya.Bagaimana kisah
liburan di Sido Mukti tersebut,silahkan berkunjung di Umbul Sidomukti, Menikmati Sensasi Wisata Alam Di Atas Awan.
Rencana
Liburan Akhir Tahun
Menurut
rencana,pada bulan Desember besok kami sekeluarga akan mengunjungi saudara di Bekasi.Sudah hampir 5 tahun
lebih,saya tidak berkunjung kesana.Momennya tahun ini sangat tepat
karena di penghujung tahun terdapat 2 tanggal merah yaitu tanggal 24
dan 25 sehingga saya cukup mengajukan cuti 1 hari saja.Selama
disana,saya ingin sekali liburan ke Bogor, melihat kebun Raya Bogor serta
Istana Bogor.Berlibur sekalian wisata edukasi untuk kedua anak
saya.Toh,jarak Bekasi dengan kota Bogor cukup dekat.Dulu memang saya pernah ke Bogor
tapi sayangnya sewaktu tiba di terminal Baranangsiang turun hujan
deras,terpaksa naik bis lagi dan balik ke Bekasi.Selain itu,ada teman
semasa SMP yang sekarang bermukim di Kota Bogor,jadi sekalian
berkunjung dan menjalin silaturahmi.Tak lengkap rasanya ke Bogor bila
tidak mencicipi kuliner khasnya,asinan Bogor.Semoga rencana liburan
akhir tahunku besok terlaksana denan lancar.
No comments:
Post a Comment